Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goa Dijadikan Restoran di Bali, Disbud Bentuk Tim Peneliti

Kompas.com - 19/07/2022, 20:09 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com- Pamong Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung, Bali, I Made Warsika, bakal membentuk tim untuk meneliti goa yang dijadikan restoran di Jalan Pura Goa Lempeh, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung.

Menurut dia, tim tersebut akan melakukan kajian untuk mengetahui apakah di goa tersebut terdapat peninggalan sejarah dari zaman purba.

"Siapa tahu ada tertinggal kehidupan zaman dulu (purba) dan dimanfaatkan, siapa tahu. Seminggu (ke depan) ini kita akan lakukan kajian," kata dia saat ikut dalam tim gabungan yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di goa yang terletak di kawasan hotel The Edge, Badung, pada Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Restoran Dalam Goa Ditutup Sementara, Manajemen Akan Koordinasi dengan Dinas Perizinan Badung

Selain itu, ujar Warsika, tim ini akan melakukan kajian mulai dari asal muasal pembentukan goa tersebut, termasuk ukuran dan kedalamannya.

Ia mengatakan jika dilihat secara kasat mata, goa ini bukan buatan manusia tetapi terbentuk secara alami.

Luas goa ini sekitar 12 meter persegi dan dindingnya berbatu karang berupa stalaktit dan stalagmit.

Baca juga: Heboh, Goa di Pecatu Dijadikan Restoran, Ini Tanggapan Wagub Bali

"Sementara pemanfaatannya, kita belum bisa memastikan apakah goa orang purbakala karena timnya belum turun," kata dia.

Warsika menambahkan, seharusnya pihak hotel membuat laporan saat menemukan goa tersebut sebelum menjadikannya sebagai restoran.

Sebab, modifikasi yang mereka lakukan cukup berisiko merusak kealamian goa tersebut.

"Cukup berisiko karena menghilangkan kesan alami dan kehidupan sebelumnya ada apa enggak," kata dia.

Baca juga: Tak Ada Izin, Restoran Dalam Goa di Bali Ditutup Sementara

Sementara itu, Ketut Sumatra selaku Financial Controller Hotel The Edge mengaku, pihaknya tidak melakukan perubahan terhadap keaslian goa tersebut dan hanya memodifikasi bagian tertentu saja.

"Kalau mengubah sama sekali tidak ada, kami seperti apa adanya, cuma dek-nya yang kita tambahin," kata dia.

Sebelum dimanfaatkan menjadi restoran, Sumatra mengatakan, pihaknya sempat melibatkan tim ahli untuk meneliti goa tersebut.

Hanya saja, dia tidak menyebutkan latar belakang tim ahli tersebut dan hasil kajiannya.

"Sudah ada (penelitian) , karena kami enggak ikut di dalamnya kami tidak tahu pastinya, yang jelas sudah ada," kata dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 19 Juli 2022

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, goa yang dijadikan restoran ini hanya memiliki satu pintu akses untuk masuk dan keluar.

Agar bisa masuk ke dasar goa, para pengunjung melewati tangga yang sedikit berkelok.

Goa tersebut telah diisi dengan berbagai perlengkapan restoran seperti kursi dan meja untuk para pengunjung, serta satu buah meja bar berukuran besar.

Selain itu, goa tersebut juga telah dilengkapi penerangan sehingga para pengunjung dapat melihat dengan jelas dindingnya berbatu karang berupa stalaktit dan stalagmit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Bali Antisipasi SPBU 'Nakal' Jelang Mudik Lebaran 2024

Polda Bali Antisipasi SPBU "Nakal" Jelang Mudik Lebaran 2024

Denpasar
Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Denpasar
Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Denpasar
Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Denpasar
Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Denpasar
WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

Denpasar
Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Denpasar
Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Denpasar
Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Denpasar
Kesal Kena Denda 'Overstay', WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Kesal Kena Denda "Overstay", WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Denpasar
Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com