Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Tabung Solar Saat Ngaben Massal di Bali, 2 Tewas, 1 Kritis

Kompas.com - 22/08/2022, 15:57 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Ledakan tabung solar pada saat upacara ngaben massal di kuburan Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, menelan korban jiwa. Dua orang tewas dalam kejadian itu.

Dua korban masing-masing berinisial, BO (34) dan IKG (15). Keduanya meninggal dunia usai mendapat perawatan intensif di RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar, Bali.

Staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Ngoerah, Dr.dr. Agus Roy Rusly Hariantana Hamid mengatakan, kedua korban meninggal dalam waktu berbeda.

Korban BO meninggal dunia pada Sabtu (20/8/2022) malam akibat mengalami luka bakar 94 persen di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Viral Video Bapak-bapak di Gianyar Berkelahi di Jalan, Salah Satunya Ternyata Polisi

Sedangkan, IKG (15) dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 17.00 Wita akibat mengalami luka bakar 98 persen.

"Jadi kondisi kedua pasien memang berat sekali. Di mana dua kasus ini luka bakar lebih dari 90 persen dengan ada cedera itu kemungkinan survive-nya sangat kecil, 1 sampai 3 persen. Jadi kita sudah berusaha secara optimal melakukan tindakan untuk kedua pasien," kata dia kepada wartawan pada Senin (22/8/2022).

Baca juga: Tabung Solar Meledak Saat Ngaben Massal di Bali, 8 Orang Alami Luka Bakar

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan perawatan terhadap empat orang pasien yang juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Dari empat pasien tersebut, korban berinisial DP (32), masih dalam kondisi kritis karena mengalami luka bakar 70 persen di tubuhnya.

Sementara tiga pasien lainnya, NP (11) alami luka bakar 34 persen, AD (32) luka bakar 54 persen, dan MB (50) luka bakar 43,5 persen. Ketiganya dalam kondisi sudah stabil tetapi masih dalam kontrol petugas medis.

Rencananya, keempat pasien ini akan dilakukan operasi dengan mengangkat jaringan kulit mati dan pengambilan kulit baru untuk memutus risiko terjadinya infeksi pada luka bakar.

Rencananya, pasien NP dan AD akan dilakukan tindakan operasi pada Selasa (23/8/2022). Sedangkan, DP dan MB rencananya pada Rabu (24/8/2022).

"Mereka dalam kondisi sadar bisa makan bisa kita atur diet ketat dengan konsultasi dengan ahli gizi," kata dia.

Diketahui, peristiwa ledakan ini terjadi pada Jumat (19/8/2022) sekitar 19.30 Wita. Kejadian tersebut mengakibatkan delapan orang mengalami luka bakar serius.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Denpasar
Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Denpasar
Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Denpasar
Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Denpasar
Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Denpasar
Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Denpasar
Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Denpasar
Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Denpasar
Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Denpasar
ASN 'Like' Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

ASN "Like" Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

Denpasar
Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Denpasar
Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar
Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com