Sementara itu, Jero Mangku Putu Gede Sukerta di Pura Dalam Kerobokan mengatakan, seluruh jenazah dikremasi secara agama Hindu.
Adapun prosesi awalnya adalah upacara ngeringkes. Upacara ini sebagai simbol pembersihan jenazah yang biasanya dilakukan pihak keluarga.
Dalam prosesi ini, jenazah akan diberikan sesajen dan dupa sebagai simbol upah. Upah ini bermakna agar arwah jenazah tanpa hambatan ke tempat peristirahatan terakhir.
Baca juga: Mendag: Harga Cabai dan Bawang di Bali Lebih Stabil Dibanding di Jawa
Selanjutnya, upacara penguburan ke setra. Upacara ini dimulai dengan pemberian air suci, sesajen dan doa agar jenazah tidak terhalang ke tempat asalnya.
“Jadi tata cara Hindu kita pakai. Mudah-mudahan beliau berkenan semuanya seperti itu,” katanya.
Selanjutnya, jenazah dikremasi. Terakhir, upacara nganyutang berupa abu jenazah dilarung ke laut.
“Dan keyakinan kita bahwa kita kembalikan ke sana agar beliau-beliau ini bisa kembali ke mana harusnya rumahnya. Kita yakin beliau masih ingat dengan rumahnya. Sekarang kita selesaikan sampai tuntas agar beliau bisa bebas kembali ke mana seharusnya,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.