Rahman mengungkapkan, pembeli juga ikut mengeluhkan kenaikan harga tahu. Namun, ia memastikan hal itu tidak berdampak pada minat pembeli.
Hal senada juga disampaikan salah seorang perajin tempe, Jamaludin. Ia mengaku hanya bisa pasrah dengan tingginya harga kedelai impor. Pihaknya pun memutuskan untuk mengurangi jumlah produksi.
"Ya sekarang produksinya dikurangi, karena yang beli juga berkurang. Harga jual juga tidak berani kami naikkan, tetap Rp 10.000 per lonjor. Kalau dinaikkan takutnya tidak ada yang beli,” katanya.
Jamaludin berharap, kenaikan harga kedelai impor bisa ditangani pemerintah. Ia dan perajin tahu tempe lainnya khawatir jika harga kedelai yang mahal ini bertahan lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.