Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Base Genep, Bumbu Dasar Khas Bali yang Kaya Rasa dan Makna

Kompas.com - 05/10/2022, 08:10 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Makanan tradisional Bali memang memiliki cita rasa khas dari bumbu berbahan rempah yang kuat dan tajam.

Hal ini karena masyarakat Bali memiliki bumbu khusus yang hanya digunakan pada masakan tradisional Bali.

Baca juga: 6 Minuman Khas Bali yang Menyegarkan, Ada Es Daluman hingga Es Bir Non Alkohol

Salah satu bumbu dasar yang digunakan pada makanan khas Bali adalah dikenal dengan nama base genep.

Dalam bahasa setempat istilah ‘base’ berarti bumbu dan ‘genep’ berarti lengkap, sehingga base genep adalah bumbu lengkap.

Baca juga: 20 Makanan Khas Bali yang Lezat, Tak Cuma Ayam Betutu dan Sate Lilit

Bumbu dasar base genep biasanya digunakan pada masakan seperti sate lilit atau ayam betutu.

Baca juga: 8 Oleh-oleh Khas Bali yang Tahan Lama, Tidak Hanya Pia dan Pie Susu

Base genep yang kaya rempah

Dilansir dari laman Jalur Rempah Kemendikbud, bumbu base genep adalah perpaduan dari 15 jenis bumbu dan rempah-rempah.

Dalam 15 jenis bahan dalam base genep, terdapat empat unsur utama yang harus ada yaitu cekuh atau kencur, jahe, isen atau lengkuas, serta kunir atau kunyit.

Keempat unsur utama tersebut harus dilengkapi dengan tiga unsur tambahan yang terdiri dari dua unsur laut dan satu unsur pengunci.

Ilustrasi sate lilit khas Bali yang menggunakan bumbu base genep. shutterstock/Ariyani Tedjo. Ilustrasi sate lilit khas Bali yang menggunakan bumbu base genep.

Dalam mengukur takaran bumbu penyusunnya, masyarakat Bali tidak menggunakan perhitungan timbangan namun menggunakan jari.

Seperti yang dilakukan oleh para tetua, jari tengah digunakan untuk mengukur lengkuas, jari telunjuk untuk mengukur kunyit, jari manis untuk mengukur jahe, dan kelingking untuk mengukur kencur.

Berikutnya, setengah dari jumlah kencur merupakan jumlah takaran bawang merah.

Setengah jumlah bawang merah merupakan takaran untuk bawang putih, dan setengah bawang putih ditujukan untuk menakar jumlah cabai.

Setengah dari takaran cabai kemudian akan digunakan untuk menakar kebutuhan rempah-rempah lainnya.

Terakhir, adalah memberi tambahan garam serta terasi ke dalam base genep yang merupakan dua unsur laut.

Ayam betutu khas Jembrana lengkap dengan sayur, kacang, sambal terasi, dan sambal matah, Rabu (21/9/2022). KOMPAS.com/MUHAMMAD RIZKI FAUZAN Ayam betutu khas Jembrana lengkap dengan sayur, kacang, sambal terasi, dan sambal matah, Rabu (21/9/2022).

Filosofi base genep

Masyarakat Bali meyakini bahwa base genep bukan hanya sekadar bumbu yang kaya rasa namun juga penuh filosofi.

Filosofi base genep ada pada unsur utama bahannya yaitu cekuh, jahe, isen, dan kunyit.

Isen dalam menjadi simbol arah selatan yang merupakan merepresentasikan keberadaan Dewa Brahma.

Kunyit yang berwarna kuning menjadi simbol arah barat yang merepresentasikan keberadaan Dewa Mahadewa.

Cekuh yang berwarna putih merepresentasikan keberadaan Dewa Iswara.

Jahe dengan warna hitam menjadi simbol arah utara yang merepresentasikan keberadaan Dewa Wisnu.

Tak heran jika masyarakat Bali tidak hanya memandang base genep dari rasa atau aromanya saja.

Sedangkan
Sumber:
jalurrempah.kemdikbud.go.id  
disbud.bulelengkab.go.id  
kompas.com  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Denpasar
Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Denpasar
6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

Denpasar
Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com