KOMPAS.com - Bunga kamboja atau bunga jepun sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Bali.
Bunga berwarna putih dengan sentuhan kuning di dalam kelopaknya ini seakan menjadi bunga khas Bali.
Baca juga: 6 Minuman Khas Bali yang Menyegarkan, Ada Es Daluman hingga Es Bir Non Alkohol
Bunga kamboja seringkali terlihat disematkan di telinga, dirangkai menjadi kalung untuk menyambut tamu, hingga digunakan dalam sebuah banten.
Karena kepopuleranya, tak heran jika tanaman kamboja ini menjadi sangat mudah ditemukan di penjuru Pulau Bali.
Baca juga: Base Genep, Bumbu Dasar Khas Bali yang Kaya Rasa dan Makna
Lantas apa yang membuat kehidupan masyarakat Bali begitu lekat dengan bunga ini?
Dilansir dari laman resmi Desa Sedang Kabupaten Badung, bunga kamboja terutama yang berwarna putih memang kerap digunakan dalam setiap ritual umat Hindu di Bali.
Baca juga: Apa Itu Betutu, Teknik Masak atau Nama Makanan Khas Bali?
Hal ini karena dalam agama Hindu, bunga kamboja tak hanya digunakan sebagai sarana sembahyang, namun juga merupakan simbol dari Dewa Siwa.
Sebagai sarana sembahyang, bunga kamboja digunakan untuk mengisi sesajen yang akan dipersembahkan.
Makna bunga kamboja yang berwarna putih adalah untuk menunjukkan kesucian hati saat memuja Sang Hyang Widhi Wasa, para leluhur, dan para Rsi atau guru spiritual.
Adapun sebagai simbol dari Dewa Siwa, bunga kamboja diletakkan tersembul pada ujung kedua telapak tangan yang ditangkupkan pada saat menyembah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.