Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Anak di Tabanan Dirantai Ibu Kandungnya, Polisi Ungkap Motif Pelaku

Kompas.com - 24/10/2022, 18:04 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Dua orang anak di Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, menjadi korban kekerasan yang dilakukan ibu kandungnya sendiri. 

Pelaku yang berinisial UDW (40) tega merantai leher dan kaki kedua anaknya yang masih berusia 3 tahun dan 6 tahun.

Tak hanya dirantai, dua bocah tersebut juga ditinggalkan di rumah mereka dalam kondisi gelap gulita.

"(Yang melakukan) ibu kandungnya langsung," kata Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (24/10/2022).

Baca juga: 2 Bocah Dirantai oleh Ibunya di Tabanan Bali, Ditinggalkan dalam Kondisi Lampu Padam

Ditemukan oleh warga sekitar

Diberitakan oleh Kompas.com, Senin (24/10/2022), peristiwa ini terungkap setelah warga setempat mendengar tangisan dari dalam rumah korban pada Sabtu (22/10/2022) malam.

Warga pun inisiatif untuk masuk ke halaman rumah dengan memanjat pagar agar bisa melihat ke dalam rumah melalui jendela.

Saat diperiksa, rumah dalam kondisi gelap dan warga menemukan seorang anak yang lehernya dirantai ke kusen jendela.

Satu orang anak lainnya ditemukan dalam kondisi kaki dirantai ke kayu pintu kamar setelah warga masuk ke dalam rumah.

"Jadi warga menemukan dua orang anak duduk di lantai ruang tamu dalam kondisi terikat rantai. Situasi rumah tersebut dalam keadaan gelap dan lampu penerangan tidak hidup," ungkapnya.

Baca juga: Korban Tewas akibat Bencana Alam di Bali Bertambah Jadi 7 Orang

Warga pun segera melaporkan kejadian tersebut ke kepala lingkungan serta petugas kepolisian.

Pelaku diamankan polisi

Setelah menerima laporan, petugas langsung mengamankan orangtua korban sekaligus pelaku.

Diwartakan oleh Tribun Bali, Senin (24/10/2022), pelaku saat ini dalam pengamanan dan tengah menjalani pemeriksaan oleh unit PPA Polres Tabanan, setelah sebelumnya diamankan di Polsek Tabanan.

Polisi juga mengamankan dua buah rantai besi dengan panjang sekitar dua meter dan empat buah gembok yang digunakan untuk merantai kedua korban.

"Sudah sejak kemarin (Minggu) kami amankan,” ucap Ranefli.

Baca juga: Mengenal Mesuryak, Tradisi untuk Memberikan Bekal Pada Leluhur di Bali

Ranefli mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.

"Ya, sekarang masih dalam pemeriksaan,” imbuhnya.

Sementara itu, kedua korban tengah menjalani pemulihan setelah kejadian yang menimpanya.

Motif pelaku

Kepada polisi, pelaku mengaku meninggalkan korban dalam kondisi dirantai untuk mengantarkan barang dagangannya sejak sore hari.

"Pas mungkin malam lupa menyalakan lampu mungkin anaknya ketakutan kemudian menangis dan didengar sama warga yang lewat dan pakai senter dan handphone," ungkap Ranefli.

Baca juga: Bencana Banjir di Bali Jelang G20, Gubernur Koster: Tidak Usah Khawatir

Selain itu, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut untuk membuat sang anak jera.

"Terlapor (ibu kandung) melakukan kekerasan dengan merantai leher dan kaki anak kandungnya dengan alasan untuk membuat jera anak supaya tidak berbuat nakal," ujarnya.

"Anaknya memang super aktif dan menurut ibunya katanya anaknya nakal selama ini," imbuhnya.

Sumber: Tribun Bali, Kompas.com | Penulis: Kontributor Buleleng Bali, Ahmad Muzakki Al Hasan | Editor: Pythag Kurniati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Denpasar
6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

Denpasar
Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com