Namun, Sanjaya juga belum bisa memastikan apakah pasien anak ini pernah terpapar Covid-19 atau tidak karena sudah mendapat dua kali vaksin Covid-19.
"Tapi karena dia sudah dapat vaksin sehingga kita tidak bisa persis bisa membedakan antibodi yang terbentuk ini antibodi vaksin atau alamiah. Dia kena vaksin atau (sempat) OTG atau tidak, kita tidak bisa bedakan. Kecuali anak enam tahun yang tidak pernah vaksin kemudian antibodi positif mungkin pernah kena (Covid-19)," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus gagal ginjal akut misterius yang ditemukan pada anak mulai menurun usai instruksi tentang penghentian sementara konsumsi obat sirup.
Baca juga: Kabar Baik, 200 Vial Fomepizole Obat Gagal Ginjal Akut Tiba di Indonesia
Ia menyebut, beberapa rumah sakit seperti RSUPN dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dan RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar, sudah tidak ditemukan lagi kasus serupa.
"Saya juga mau sampaikan adalah begitu kita setop itu peredaran obat sirupnya, itu bisa menurunkan secara drastis insiden yang masuk. Jadi (RSUP) Cipto yang biasanya tiap hari masuk sekarang jadi enggak terima lagi. (RSUP), Sanglah yang masuk juga sama nggak terima lagi," kata dia saat ditemui di Jimbaran, Badung, Bali, pada Jumat (28/10/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.