Panglima TNI pun telah bekerja sama dengan intelijen militer beberapa negara tetangga untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan lainnya.
"Kalau situasi nanti, dari sisi saya, saya menggunakan cara yang sama pada saat kami latihan Super Garuda Seal. Jadi TNI juga bekerja sama dengan intelijen militer dari negara tetangga," ujarnya.
"Kerja sama ini lah yang membuat kita lebih teliti, apakah ada pendeteksian tentang potensi-potensi atau rencana-rencana tertentu," lanjut dia.
Baca juga: Jadi Kendaraan Resmi KTT G20, Wuling Air ev Ikut Touring Jakarta-Bali
Menanggapi potensi serangan siber, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta publik tak khawatir.
"Saya kita Polri punya, saya tahu persis teknologi yang sangat baik. Jadi kita berdoa saja untuk itu bisa diamankan," ungkap Luhut, Senin.
Luhut meyakini sistem keamanan siber Indonesia sudah cukup mampu menangkal ulah para peretas.
Apalagi, BSSN juga telah memperkuat dan mengantisipasi ancaman siber di Indonesia.
"Sepanjang yang saya tahu, BSSN sudah bekerja dengan baik," katanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor: Krisiandi, Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.