BADUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama beberapa kepala negara dijadwalkan akan menghadiri jamuan makan malam atau gala dinner di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa (15/11/2022).
Acara tersebut juga akan dihadiri 300 hingga 400 orang delegasi yang ikut menghadiri perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 di Bali.
Komandan Kompleks Satuan Tugas Pengamanan Wilayah GWK, Letkol Czi Damai Adi Setiawan, mengatakan, kawasan GWK untuk sementara waktu ditutup untuk umum sejak Minggu (13/11/2022).
Baca juga: Koster: Menlu Rusia Hanya Kontrol Kesehatan di RSUP Sanglah
Penjagaan dilakukan secara ketat dengan hanya mengizinkan orang yang memiliki tanda pengenal G20 masuk ke kawasan tersebut.
"Inti dari apa yang dilaksanakan adalah untuk menjamin bahwa semua peserta G20 akan merasa aman dan nyaman sehingga kegiatan G20, khususnya yang di GWK dapat berjalan lancar," kata dia saat ditemui di posko pengamanan GWK pada Senin (14/11/2022).
Baca juga: Dua Warga China Diamankan karena Hendak Galang Massa Tolak G20 di Bali
Ia mengatakan, ada 198 personel TNI yang dikerahkan untuk menjaga keamanan di salah satu kawasan wisata favorit di Bali ini.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista), seperti kendaraan khusus zeni, mobil invander, dan alat penunjang lainnya.
Personel TNI juga dibantu oleh aparat keamanan desa setempat atau pecalang saat mengecek orang yang hendak masuk ke kawasan tersebut.
Damai mengatakan, pelaksanaan pengamanan untuk acara gala dinner G20 ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni ring satu dijaga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), sedangkan ring dua dan tiga dijaga oleh prajurit Yonzipur 18/YKR Kodam IX/Udayana.
Sementara itu, Wayan Sulah, pecalang dari Banjar Giri Dharma yang ada di kawasan GWK, mengaku, warga di sekitar lokasi tidak merasa keberatan dengan penjagaan ketat tersebut.
Apalagi, warga yang tinggal di dalam kawasan GWK masih diberi kelonggaran untuk menggunakan jalan akses masuk GWK, apabila memiliki keperluan penting.
"Masyarakat sini enggak ada yang protes, cuma di saat dia ada kepentingan upacara (persembahyangan), kita izinkan dia keluar-masuk," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.