Pada ujung penjor atau di bagian atas dipasang sampian berbentuk melengkung menandakan ekor Naga Basuki.
Selain itu, terdapat beberapa hiasan yang terpasang sepanjang bambu yang terdiri dari gantung-gantungan padi, ketela, jagung, kain, dan sebagainya untuk menggambarkan simbol bulu Naga Ananta Bhoga.
Penjor sebagai ornamen yang dibuat menggunakan alat atau unsur-unsur dari alam dibagi menjadi dua jenis.
Yang pertama adalah penjor yang dipasang berkaitan dengan upacara adat.
Pemasangan penjor ini dilakukan masyarakat Bali terutama pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Yang kedua adalah jenis penjor pepenjoran yang dapat dipasang kapan saja.
Penjor pepenjoran ini yang digunakan untuk menghias Pulau Bali dalam acara KTT G20.
Bagi penjor yang dipasang berkaitan dengan upacara adat, terdapat makna yang terkait dengan keberadaan para dewa.
Dikutip dari laman pesona.travel, setiap unsur pada penjor melambangkan simbol-simbol suci yaitu:
Karena bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan penjor menjadi simbol kekuatan dewa maka pembuatannya tidak boleh sembarangan dan harus mengikuti tata aturan yang berlaku.
Sumber:
jabarprov.go.id
pesona.travel
desasangeh.badungkab.go.id
denpasar.kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor : Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.