Baik tari pendet upacara maupun tari pendet penyambutan sama-sama menggunakan janur.
Pada tari pendet upacara, janur berfungsi sebagai ubo rampe sesaji. Sedangkan pada tari pendet penyambutan (puja astuti), janur adalah dekorasi yang bersifat mempercantik properti.
“Lalu untuk kostum, penari memakai selendang kuning merah sebagai simbol kehormatan. Di gerakan, ada kedua tangan dikatupkan di depan itu juga merupakan simbol penghormatan,” kata Dibia.
Baca juga: Tari Pendet: Asal, Sejarah, dan Gerakan
Pemerintah Provinsi Bali sendiri menyiapkan sebanyak 176 penari dari 8 sanggar untuk sambut kepala negara KTT G20 yang datang ke Bali.
“Ada 8 sanggar, masing-masing 22 penari. Sekitar Rp. 400 juta (dana yang dikeluarkan oleh Pemprov Bali untuk para penari).
Hanya menyambut sekitar 17 Presiden dan Perdana Menteri,” kata, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha singkat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Tari Pendet yang Bikin Kagum Presiden AS Joe Biden, Budayawan Bali Ungkap Sejarah Tarian
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.