Ia menambahkan, peningkatan jumlah anakan juga sejalan dengan peningkatan populasi indukan di alam liar yang menunjukkan peningkatan signifikan.
Tercatat pada 2019, jumlah anakan jalak bali di alam berjumlah 67 ekor, pada 2020 berjumlah 122 ekor, pada 2021 berjumlah 67, dan hingga September 2022 tercatat 85 ekor.
"Burung jalak bali kini telah kerap dijumpai warga yang tinggal di desa-desa penyangga dan berbatasan langsung dengan kawasan konservasi," ujarnya.
"Burung ini dijumpai menetap, mencari makan, hingga berbiak pada kebun hingga rumah pekarangan warga," imbuh dia.
Kendati demikian, menurutnya, kegiatan konservasi dan pelestarian jalak bali harus tetap ditingkatkan melalui upaya-upaya pengenalan konservasi keanekaragaman hayati dan ekosisistem.
Baca juga: Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Saluran Air Buleleng
Upaya pengenalan ini salah satunya melalui pemilihan satwa jalak bali menjadi maskot Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 melalui karakter "Sura" dan "Sulu".
"Ini menjadi kebanggaan dan penghargaan bagi kami. Bahwa satwa endemik yang rumah tinggalnya di ujung barat Pulau Bali ini bisa menjadi maskot berskala nasional," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.