KOMPAS.com - Salah satu ragam kuliner ekstrem di Indonesa dapat ditemukan di Pulau Dewata Bali.
Nama kuliner tersebut adalah Lawar Merah yang bahan bakunya berbeda dari ragam kuliner Lawar lainnya.
Baca juga: Base Genep, Bumbu Dasar Khas Bali yang Kaya Rasa dan Makna
Seperti diketahui bahwa kuliner Lawar khas Bali dibuat dengan mencampurkan berbagai jenis sayuran dengan bumbunya.
Dikutip dari laman Tribunnewswiki.com, Lawar biasanya dibuat dengan menggunakan bumbu yang dinamakan basa genep atau bumbu lengkap.
Baca juga: Rujak Bulung, Kuliner Khas Bali Berbahan Rumput Laut
Ada juga jenis Lawar yang memiliki campuran daging cincang di dalamnya, mulai dari daging ayam hingga daging babi.
Namun berbeda dengan Lawar Merah, dimana pembuatannya menggunakan campuran bahan yang cukup ekstrem di mana tidak semua orang bisa menikmatinya.
Baca juga: 6 Minuman Khas Bali yang Menyegarkan, Ada Es Daluman hingga Es Bir Non Alkohol
Dilansir dari laman uc.ac.id, Lawar Merah atau Lawar Barak adalah kuliner khas Bali yang menggunakan campuran darah hewan.
Darah hewan yang digunakan adalah darah hewan yang telah diolah setengah matang untuk menambah kelezatan makanan tersebut.
Lawar yang biasanya terdiri dari campuran antara sayur-sayuran, bumbu khas Bali, parutan kelapa, terasi dan daging cincang akan ditambahkan darah hewan setengah matang.
Jenis darah hewan yang dicampurkan harus sesuai dengan daging yang digunakan, seperti darah ayam untuk Lawar ayam dan darah babi untuk Lawar Babi.
Karena mengandung campuran darah hewan, Lawar Merah biasanya hanya bertahan setengah hari jika ditempatkan di ruang terbuka.
Orang Bali mengatakan bahwa Lawar dengan bahan yang ada di dalamnya menjadi simbol keharmonisan dan keseimbangan.
Selain itu terdapat filosofi yang terkandung di tiap bahan pembuatnya.
Darah berwarna merah melambangkan Dewa Brahmana, kelapa berwarna putih melambangkan Dewa Iswara, dan terasi berwarna hitam melambangkan Dewa Wisnu.
Karena Lawar Merah memiliki filosofi yang sangat mendalam, maka kuliner ini biasanya disajikan dalam acara-acara khusus seperti pengangkatan kepala daerah.
Sajian ini dihadirkan dengan harapan agar pemimpin tersebut bisa memaksimalkan keragaman rakyat agar menghasilkan suasana yang harmonis dan seimbang.
Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
uc.ac.id
tribunnewswiki.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.