BULELENG, KOMPAS.com - Ada yang menarik saat Hari Raya Natal 2022 di Gereja Sabda Bayu Singaraja, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Pohon Natal setinggi sekitar 7 meter berdiri kokoh di halaman depan gereja.
Sepintas, hampir tidak ada yang beda dengan pohon Natal pada umumnya. Namun, jika diperhatikan lebih detail, terlihat bahwa ornamen pohon Natal tersebut dibuat dari sampah botol plastik yang sudah tidak terpakai.
Sampah botol plastik yang menjadi bahan pembuatan pohon Natal tersebut dikumpulkan oleh pengurus gereja hampir tiga bulan terakhir.
Baca juga: Diterjang Gelombang Tinggi, Perahu Nelayan di Buleleng Bali Rusak
Sampah-sampah daur ulang itu kemudian ditata sedemikian rupa menjadi pohon Natal yang tidak kalah dengan pohon Natal pada umumnya.
Penampakan warna-warni lampu Natal dengan kombinasi sampah plastik tersebut terlihat indah.
Baca juga: Pencuri Spesialis Warung di Buleleng Ditangkap, Beraksi di 40 Tempat
Ketua Seksi Dekorasi Gereja Sabda Bayu Singaraja Wifun Korneles Econg Songyangan mengatakan, pihaknya menghabiskan 1.500 botol bekas untuk membuat pohon natal setinggi 7 meter itu.
"Botol-botol bekas yang digunakan berasal dari sumbangan jemaat gereja," katanya, Minggu (25/12/2022).
Selain menggunakan botol plastik, pohon Natal ini juga menggunakan sedotan bekas. Bahan-bahan itu dikumpulkan selama tiga bulan terakhir sejak September 2022.
"Proses pembuatannya sekitar tiga bulan mulai dari menyiapkan bahan-bahan hingga pohon Natal jadi," ungkapnya.
Tujuan membuat pohon natal dari botol dan sedotan bekas ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa barang bekas juga bisa dibuat menjadi sesuatu benda yang bermanfaat. Salah satunya dijadikan pohon Natal.
"Kami memilih botol plastik karena selama ini kami lihat di Singaraja banyak botol plastik yang dibiarkan begitu saja berserakan. Padahal, kalau dimanfaatkan bisa menjadi sesuatu yang bernilai," imbuh dia.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Buleleng Merangkak Naik
Ini merupakan kali kedua Gereja Sabda Bayu Singaraja menggunakan pohon Natal dari kreasi botol bekas dan sedotan. Perayaan Natal tahun lalu pihaknya juga membuat pohon Natal serupa.
"Jemaat cukup antusias dengan adanya pohon natal ini, ini bahannya juga kami dapat dari para jemaat. Khususnya untuk pohon Natal yang terbuat dari sedotan kita taruh di dalam gereja," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.