BALI, KOMPAS.com- Raut kesedihan tergambar di wajah Muhammad Sukarmin (58), warga Jalan Nangka, Denpasar, Bali.
Bagaimana tidak, putrinya Nia Marlina (30), menantunya (suami Nia), dan cucunya yang masih berusia 1 tahun 4 bulan menjadi korban tewas dalam gempa Turkiye, Senin (6/2/2023) lalu.
Baca juga: Duka Orangtua WNI yang Tewas akibat Gempa Turkiye, Korban Belum Pernah Pulang Setelah Menikah
Sukarmin bercerita, sedianya sang anak, menantu, dan cucunya hendak pulang ke Bali dalam waktu dekat.
Putrinya bahkan meminta kepada Sukarmin agar kamarnya di Bali direnovasi dan dilukis.
"Bahkan minta tolong nanti kamarnya digambarkan lautan, matahari, jangan bulan, karena matahari lebih terang, juga ada burung dan ombaknya, sudah kita laksanakan," kata dia lirih saat ditemui di rumahnya, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gempa Turkiye-Suriah 11.236 Tewas | Putri Kim Jong Un Muncul Lagi
Namun, ternyata setelah itu justru kabar duka yang didapat oleh Sukarmin.
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turkiye mengabarkan bahwa putrinya, menantunya, dan cucunya tewas tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa magnitudo 7,7 mengguncang Turkiye.
"Ketika anak saya mau turun, keduluan dia diempas di gedung itu," ungkapnya.
Sukarmin mengemukakan Nia merupakan anak keduanya.
Semula, putrinya bekerja di Bali namun pada tahun 2020, Nia ditempatkan bekerja di Turkiye oleh perusahaannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.