BULELENG, KOMPAS.com - Sebanyak 21.052 ekor anjing di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, telah divaksin antirabies oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Vaksinasi ini digelar untuk mencegah kasus rabies.
"Capaian vaksinasi Buleleng paling tinggi di Bali. Vaksinasi sudah 100 persen lebih dengan menyasar 21.052 Hewan Penular Rabies (HPR) terutama anjing," kata Sekda Buleleng, Gede Suyasa, Selasa (21/2/2023) di Buleleng.
Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana sebelumnya menargetkan vaksinasi 100 persen dalam 3 bulan sejak bulan Desember 2022 lalu. Namun, Dinas Pertanian telah menuntaskan target itu lebih cepat.
Baca juga: Cegah Rabies, 72.000 Ekor Anjing di Buleleng Divaksin
Suyasa mengatakan, keberhasilan vaksinasi rabies di Buleleng merupakan kerja sama antara Pemerintah Daerah, Desa Adat, dan masyarakat.
Dengan capaian vaksinasi tersebut, angka kematian akibat rabies di Buleleng diharapkan menurun drastis.
"Mestinya sudah tidak akan lagi ada kasus rabies di Buleleng. Kecuali yang menggigit adalah anjing yang belum divaksin hingga bulan Januari," imbuhnya.
Selanjutnya, Sekda Suyasa meminta kepada Desa Adat agar segera membentuk Perarem atau peraturan desa adat terkait penanganan rabies. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus gigitan anjing.
"Pada Mei 2022 lalu, Bupati Buleleng telah membuat surat edaran kepada seluruh Kepala Desa dan Majelis Desa Adat untuk membuat Perarem (peraturan desa adat)," ujar dia.
"Karena ini sudah terbukti, Desa Adat yang memiliki Perarem tersebut nol kasus gigitan anjing," imbuhan.
Ia menjelaskan, dari 129 Desa Dinas di Kabupaten telah membentuk Peraturan Desa (Perdes) tentang rabies, dan 33 Desa Adat sudah membuat Perarem. Kemudian tim siaga rabies (Tisira) sebanyak 74.
Kepala Dinas Pertanian I Made Sumiarta menyebutnya, pihaknya masih melakukan penyisiran di desa-desa untuk mendata anjing liar yang belum mendapatkan vaksin.
Baca juga: Pemkot Bandung Gelar Vaksin Rabies Gratis, Catat Syarat dan Jadwalnya
"Kami intruksikan kepada Dinas Pertanian Provinsi Bali untuk terus melakukan penyisiran terhadap HPR yang tercecer belum mendapatkan vaksinasi sehingga kami mengadakan gebyar vaksinasi untuk mengatasi itu," jelasnya.
Sumiarta mengatakan, kemungkinan anjing liar dari luar Kabupaten Buleleng yang masuk ikut divaksin di Buleleng.
"Kami tidak bisa memprediksi populasi anjing, sehingga dari catatan yang kami miliki itu ada anjing yang belum terdata kemungkinan datang dari luar Buleleng," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.