Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2023, 20:29 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Seperti daerah lain di Indonesia, Bali juga memiliki aksesori busana khas berupa ikat kepala yang disebut udeng.

Udeng adalah ikat kepala khas Bali untuk kaum laki-laki yang terbuat dari kain yang diikat secara manual dan memiliki bentuk tidak simetris.

Baca juga: Lawar Merah, Kuliner Ekstrem Khas Bali yang Memiliki Filosofi Tersendiri

Masyarakat Bali kerap menggunakan udeng meskipun tidak sedang mengikuti upacara adat atau keagamaan.

Hal ini memang dilakukan sebagai wujud kesadaran budaya yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

Baca juga: Penjor, Simbol Naga Basuki yang Sakral bagi Umat Hindu di Bali

Udeng bisa dipakai oleh semua kalangan dan usia, baik oleh anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dari berbagai tingkatan sosial.

Tak jarang wisatawan baik lokal maupun mancanegara juga membawa pulang udeng sebagai buah tangan.

Hal ini mencerminkan bahwa sebenarnya udeng bukanlah ikat kepala biasa, namun sebuah bentuk kearifan lokal yang penuh makna dan filosofi.

Baca juga: Base Genep, Bumbu Dasar Khas Bali yang Kaya Rasa dan Makna

Filosofi Udeng Khas Bali

Dilansir dari laman indonesia.go.id, kain yang digunakan sebagai udeng biasanya berukuran panjang 50 centimeter dengan warna putih, hitam, ataupun bermotif batik.

Warna kain yang digunakan sebagai udeng memang tidak bisa sembarangan, melainkan ada aturan dalam pemakaiannya.

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali telah menetapkan warna udeng yang digunakan ke pura harus berwarna putih, sementara untuk suasana berkabung berwarna hitam, dan untuk kegiatan sosial lainnya berwarna batik atau selain hitam dan putih.

Hal ini karena udeng berwarna putih memiliki makna kembali kepada fitrah, kejernihan, dan kedamaian pikiran, serta kemurnian diri.

Selain itu, ikatan pada udeng merupakan simbol dari ngiket manah atau pemusatan pikiran sehingga sengaja ditempatkan pada bagian tengah kening.

Ikatan ini juga dibuat menunjuk ke atas yang merupakan representasi dari pemikiran lurus ke atas sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhan.

Pemedek dalam keadaan kesurupan (kerahuan) mengujamkan keris di dada (ngurek) dalam tradisi Ngerebong di Pura Dalam Petilan, Kesiman, Denpasar. Minggu (2/8/2015).Tribun Bali/Rizal Fanany Pemedek dalam keadaan kesurupan (kerahuan) mengujamkan keris di dada (ngurek) dalam tradisi Ngerebong di Pura Dalam Petilan, Kesiman, Denpasar. Minggu (2/8/2015).

Adapun bentuk lekukan pada udeng memang dibuat tidak simetris dengan ditinggikan pada bagian kanan.

Bentuk tidak simetris ini memiliki maksud tersendiri, yaitu agar pemakai udeng selalu berusaha melakukan kebaikan sebagai representasi arah kanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar
Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Denpasar
Petugas Sortir dan Lipat Surat Suara di Buleleng Diupah Rp 200 Per Lembar

Petugas Sortir dan Lipat Surat Suara di Buleleng Diupah Rp 200 Per Lembar

Denpasar
78 Desa dan Kelurahan di Buleleng Bali Rawan Terdampak Banjir Bandang

78 Desa dan Kelurahan di Buleleng Bali Rawan Terdampak Banjir Bandang

Denpasar
Tanah Longsor Terjang Ponpes di Karangasem Bali, 1 Santriwati Tewas

Tanah Longsor Terjang Ponpes di Karangasem Bali, 1 Santriwati Tewas

Denpasar
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Bali

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Bali

Denpasar
Sempat Cekcok dengan Suami Gara-gara Utang, Ibu Hamil di Jembrana Gantung Diri

Sempat Cekcok dengan Suami Gara-gara Utang, Ibu Hamil di Jembrana Gantung Diri

Denpasar
Polisi Sebut Perusak Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Remaja Mabuk

Polisi Sebut Perusak Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Remaja Mabuk

Denpasar
Baliho Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI-P di Jembrana Bali Dirusak Orang Tak Dikenal

Baliho Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI-P di Jembrana Bali Dirusak Orang Tak Dikenal

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 3 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 3 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Denpasar
Air Terjun Sendang Gile di Lombok: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Air Terjun Sendang Gile di Lombok: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 2 Desember 2023 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan

Denpasar
Jelang Libur Akhir Tahun, Rute Penerbangan New Delhi-Bali Dibuka

Jelang Libur Akhir Tahun, Rute Penerbangan New Delhi-Bali Dibuka

Denpasar
Pria Asal Sri Lanka Ditemukan Tewas di Hotel Bali, Sempat Minum Alkohol dan Obat Kuat

Pria Asal Sri Lanka Ditemukan Tewas di Hotel Bali, Sempat Minum Alkohol dan Obat Kuat

Denpasar
2 WNA Asal Malaysia Dideportasi Usai Dipenjara karena Kasus Narkotika

2 WNA Asal Malaysia Dideportasi Usai Dipenjara karena Kasus Narkotika

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com