Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Payas Agung Bali: Pengertian, Ciri Khas Busana, hingga Riasan

Kompas.com - 05/03/2023, 22:25 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

 

KOMPAS.com - Payas adalah tatanan cara berbusana adat dan tata rias khas Bali, di mana salah satunya adalah Payas Agung.

Selain Payas Agung masyarakat Bali juga mengenal jenis Payas Madya, dan Payas Alit.

Baca juga: Udeng Khas Bali: Pengertian, Filosofi, dan Jenisnya

Payas Agung adalah nama pakem penggunaan tata busana adat dan tata rias khas Bali yang hanya digunakan pada saat tertentu, seperti upacara pernikahan dan upacara potong gigi yang disebut mepandes, mesangih atau metatah.

Sementara dilansir dari jabar.tribunnews.com, Payas Agung atau busana agung adalah pakaian dengan tingkatan tertinggi semasa zaman kerajaan di Bali.

Baca juga: Pura Kahyangan Jagat di Bali: Lokasi dan Dewa yang Berstana

Lebih lanjut, menurut penelitian yang dilakukan Universitas PGRI Mahadewa, Denpasar, Bali menyebut bahwa rias dan busana ini pada zaman dahulu digunakan secara terbatas, yaitu hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan atau bangsawan.

Sejak zaman dulu, Payas Agung digunakan selama berlangsungnya prosesi upacara-upacara adat dalam perjalanan kehidupan manusia sesuai tradisi Bali.

Baca juga: Apa Itu Bali Belly? Penyakit yang Dialami Turis Ketika Berlibur di Bali

Maka tidak mengherankan jika Payas Agung Bali akan memberi memiliki kesan mewah dan spesial kepada pemakainya ketika dikenakan.

Hal ini sesuai dengan fungsinya yang memang tidak untuk digunakan pada sembarang aktivitas.

Ciri Khas Payas Agung Bali

Sebagai jenis payas digunakan pada acara-acara kebesaran atau adat tertentu, Payas Agung Bali memiliki aturan dan ciri khasnya tersendiri.

Ciri khas lainnya adalah penggunaan mahkota yang menjulang tinggi yang terdiri dari bunga kap emas, bunga sandat emas, empek-empek emas, dan petitis emas.

Pemasangan mahkota dilanjutkan dengan pemasangan penekep pusung untuk menutupi pusungan, atau dalam payasan pengantin pria disebut geruda mungkur.

Untuk wanita, rambut pemakainya akan ditata dengan Gelung Agung yang merupakan ciri khas dan pakem dalam Payas Agung sebelum kemudian akan dipasangi mahkota.

Untuk wanita juga akan menggunakan kain tapih panjang yang melilit dari dada hingga jari kaki dan dilapisi oleh kemben dan kamen prada yang menutup sampai mata kaki.

Adapun aksesoris yang digunakan yaitu subeng, pending, gelang di bahu sebelah kiri dan di pergelangan tangan.

Riasan yang dikenakan bersama Payas Agung Bali disebut srinata, dengan lengkungan simetris pada bagian kening untuk wanita agar terlihat bersahaja.

Kemudian pada bagian kening akan diberi bindi yang dalam agama Hindu diyakini sebagai simbol penanda cinta, kecantikan, kemakmuran, kehormatan, hingga penangkal nasib buruk

Sementara untuk pria, selain menggunakan mahkota juga akan mengenakan jas beludru bermotif prada, lilitan kain songket, dan aksesoris berupa keris.

Sumber:
bmc.baliprov.go.id  
student-activity.binus.ac.id 
gramedia.com  
jabar.tribunnews.com  
bali.tribunnews.com . 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Bali Antisipasi SPBU 'Nakal' Jelang Mudik Lebaran 2024

Polda Bali Antisipasi SPBU "Nakal" Jelang Mudik Lebaran 2024

Denpasar
Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Denpasar
Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Denpasar
Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Denpasar
Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Denpasar
WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

Denpasar
Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Denpasar
Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Denpasar
Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Denpasar
Kesal Kena Denda 'Overstay', WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Kesal Kena Denda "Overstay", WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Denpasar
Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com