KOMPAS.com - Payas adalah tatanan cara berbusana adat dan tata rias khas Bali, di mana salah satunya adalah Payas Agung.
Selain Payas Agung masyarakat Bali juga mengenal jenis Payas Madya, dan Payas Alit.
Baca juga: Udeng Khas Bali: Pengertian, Filosofi, dan Jenisnya
Payas Agung adalah nama pakem penggunaan tata busana adat dan tata rias khas Bali yang hanya digunakan pada saat tertentu, seperti upacara pernikahan dan upacara potong gigi yang disebut mepandes, mesangih atau metatah.
Sementara dilansir dari jabar.tribunnews.com, Payas Agung atau busana agung adalah pakaian dengan tingkatan tertinggi semasa zaman kerajaan di Bali.
Baca juga: Pura Kahyangan Jagat di Bali: Lokasi dan Dewa yang Berstana
Lebih lanjut, menurut penelitian yang dilakukan Universitas PGRI Mahadewa, Denpasar, Bali menyebut bahwa rias dan busana ini pada zaman dahulu digunakan secara terbatas, yaitu hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan atau bangsawan.
Sejak zaman dulu, Payas Agung digunakan selama berlangsungnya prosesi upacara-upacara adat dalam perjalanan kehidupan manusia sesuai tradisi Bali.
Baca juga: Apa Itu Bali Belly? Penyakit yang Dialami Turis Ketika Berlibur di Bali
Maka tidak mengherankan jika Payas Agung Bali akan memberi memiliki kesan mewah dan spesial kepada pemakainya ketika dikenakan.
Hal ini sesuai dengan fungsinya yang memang tidak untuk digunakan pada sembarang aktivitas.
Sebagai jenis payas digunakan pada acara-acara kebesaran atau adat tertentu, Payas Agung Bali memiliki aturan dan ciri khasnya tersendiri.
Ciri khas lainnya adalah penggunaan mahkota yang menjulang tinggi yang terdiri dari bunga kap emas, bunga sandat emas, empek-empek emas, dan petitis emas.
Pemasangan mahkota dilanjutkan dengan pemasangan penekep pusung untuk menutupi pusungan, atau dalam payasan pengantin pria disebut geruda mungkur.
Untuk wanita, rambut pemakainya akan ditata dengan Gelung Agung yang merupakan ciri khas dan pakem dalam Payas Agung sebelum kemudian akan dipasangi mahkota.
Untuk wanita juga akan menggunakan kain tapih panjang yang melilit dari dada hingga jari kaki dan dilapisi oleh kemben dan kamen prada yang menutup sampai mata kaki.
Adapun aksesoris yang digunakan yaitu subeng, pending, gelang di bahu sebelah kiri dan di pergelangan tangan.
Riasan yang dikenakan bersama Payas Agung Bali disebut srinata, dengan lengkungan simetris pada bagian kening untuk wanita agar terlihat bersahaja.
Kemudian pada bagian kening akan diberi bindi yang dalam agama Hindu diyakini sebagai simbol penanda cinta, kecantikan, kemakmuran, kehormatan, hingga penangkal nasib buruk
Sementara untuk pria, selain menggunakan mahkota juga akan mengenakan jas beludru bermotif prada, lilitan kain songket, dan aksesoris berupa keris.
Sumber:
bmc.baliprov.go.id
student-activity.binus.ac.id
gramedia.com
jabar.tribunnews.com
bali.tribunnews.com .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.