KOMPAS.com - Pemerintah Bali mengakui turis asing yang bekerja secara ilegal makin marak, dan akan mengambil langkah membentuk satuan tugas khusus untuk menanggulanginya
Sebelumnya, sejumlah unggahan menyebutkan turis asing di Bali bekerja secara ilegal dengan menawarkan jasa fotografi, latihan bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai jualan sayur.
Hal ini membuat sejumlah warga Bali khawatir ruang pendapatan mereka semakin sempit.
Seorang pakar hubungan internasional berpendapat persoalan ini tak lepas dari konflik Rusia-Ukraina di mana kedua warga negara berupaya untuk menghindarinya dengan memilih Bali yang nyaman untuk ditinggali.
"Banyak bule seperti saya, bekerja seperti itu di Bali"
Baca juga: Soal WNA Ber-KTP di Bali, Ini Hasil Penulusuran Dirjen Dukcapil
Ivan-bukan nama sebenarnya-40 tahun, asal Moskow, Rusia, tinggal di Bali sejak satu tahun lalu.
Ia mengaku pindah ke Pulau Dewata karena menyukai "budaya, tradisi, semuanya", bukan karena perang.
Ivan bekerja sebagai pelatih selancar khusus untuk turis asal Rusia. Alasannya, pelatih asal Indonesia tidak cukup cakap berbicara bahasa Rusia.
"[Pelatih selancar lokal] tidak punya cukup pengalaman," katanya kepada wartawan di Denpasar, Bali, Luh Sekar, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Senin (6/3/2023).
Ivan sudah bermain selancar air sejak 2018, dan mengaku sudah merencanakan tinggal di Bali sejak itu.
Ia menggunakan Visa on Arrival [visa yang diperoleh saat kedatangan], di mana "setiap dua bulan saya pergi ke Kuala Lumpur untuk memperpanjang visa saya".
Baca juga: Mahfud MD soal WNA Kerja Ilegal di Bali: Tenaga Ilegal Kita di Luar Negeri Lebih dari 3 Juta Lho...
"VoA US$35 per bulan, Anda dapat memperpanjangnya," katanya.
Ia menyadari dengan visa tersebut, ia tak diizinkan untuk bekerja di Indonesia.
"Ilegal, tentu saja saya mengerti... Kalau tertangkap petugas imigrasi, Anda harus membayar US$3000," katanya dan ini harga denda resmi.
Ia nekat bekerja secara ilegal dengan alasan agar bisa memperoleh "uang ekstra" dari latihan selancar sebesar "US$50 dalam sekali latihan".
Dan, kata Ivan, isu bekerja ilegal ini sudah menjadi masalah berlarut-larut di Indonesia.
"Banyak orang seperti bule tinggal di sini selama 15-20 tahun, dan mereka bekerja seperti itu setiap saat," katanya.
Baca juga: Tercatat 367 Pelanggar Lalu Lintas di Bali, Hampir Setengahnya WNA
Tapi belakangan ini Ivan mulai khawatir dengan aktivitas ilegalnya, karena kasus ini ramai di media sosial. Ia pun membantah telah mengambil penghasilan dari warga lokal.
"Karena pelanggan saya, klien saya mereka berasal dari teman-teman saya, teman-teman dekat. Saya tidak memberi promosi, personal, atau promosi internet," katanya.
Selain itu, Ivan juga mengaku aman bekerja secara ilegal sebagai pelatih selancar di Bali dalam satu tahun terakhir, karena harus menyetor ke petugas pemerintah.
Namun, BBC News Indonesia tidak bisa mengklarifikasi tuduhan ini.
Bagaimana pun, pengakuan ini menguatkan laporan dugaan pekerja asing ilegal di Bali yang dihimpun akun Instagram @moscow_cabang_bali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.