DENPASAR, KOMPAS.com- Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, IGK Kresna Budi, menyoroti surat Gubernur Bali I Wayan Koster ke Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Dalam surat itu, Koster menolak Tim Nasional (Timnas) Israel bertanding di Pulau Dewata dalam ajang Piala Dunia Sepakbola FIFA U20.
Menurutnya, terpilihnya Bali sebagai venue kejuaraan sepak bola yang diadakan setiap dua tersebut merupakan suatu kehormatan.
Baca juga: Soal Gubernur Koster Tolak Timnas U-20 Israel, Wagub Bali: Sudah Jelas Sikap Beliau
Apalagi, ajang tersebut merupakan momentum bagi pariwisata Bali untuk lebih mendunia dan kembali bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
"Ini sebenarnya momentum U20 ini untuk menjadikan gaung Bali lebih Internasional dan biar bagaimana pun Bali itu milik semua orang. Tidak bisa kita berada di satu sisi," kata dia saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Bali pada Senin (27/3/2023).
"Bagi kami, kami orang Bali akan selalu hormat dengan siapa pun tamu yang datang ke Bali. Karena ini kan Bali kan beda ini kan keputusan pusat untuk mengadakan di Bali. Sebagai tuan rumah kita welcome saja siapa pun tamu yang datang kita akan hormati. Itulah karakter budaya Bali," lanjut dia.
Baca juga: Penolakan Timnas Israel Dinilai Tak Berdasar, Pakar Singgung Ajang IPU 2022 di Bali
Budi menilai keputusan Koster menolak kehadiran Timnas Israel merupakan sesuatu hal yang terburu-buru.
Oleh sebab itu, ia berharap Koster dalam waktu dekat akan mengubah sikapnya agar ajang Internasional tersebut tetap digelar di Bali.
"Terlalu cepat ya, ya kalau bisa kita duduk bersama biar bagaimana pun itu kegiatan olahraga dan olahraga harus lepas dari unsur politik. Harapan saya mari berjuang agar event itu dilakukan di Bali," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Koster mengatakan penolakan ini berkaitan dengan tindakan Israel yang melakukan gangguan dan penjajahan ke Palestina.
Namun Koster tidak menjelaskan gangguan yang dimaksud.
"Kan Israel itu melakukan gangguan, penjajahan terhadap Palestina," katanya di Kabupaten Karangasem, pada Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Gubernur Koster Minta Kemenkumham Cabut Visa on Arrival WN Rusia dan Ukraina
Dalam surat yang beredar di grup aplikasi perpesanan Whatsapp tersebut, Koster dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel karena tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia.
"Berkenaan dengan keikutsertaan Tim dari Negara Israel, Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintahan Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Israel," kata Koster dalam surat dengan Nomor: T.00.426/11470/SEKRET.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali. Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah negara lain di Dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel," lanjutnya,
Baca juga: Soal Penolakan Timnas Israel U-20, Gubernur Bali: Itu Bukan Sikap Saya, tapi...
Untuk diketahui, Piala Dunia U-20 ini direncanakan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Terdapat 24 negara termasuk Israel yang akan bertanding dalam ajang tersebut.
Kemudian, ada 6 stadion yang diproyeksikan untuk menyelenggarakan laga-laga Piala Dunia U20 tersebut,
Adapun enam stadion itu adalah Stadion Kapten Wayan Dipta (Gianyar, Bali) Stadion Manahan (Kota Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Surabaya, Jawa Timur,) Stadion Jalak Harupat (Badung, Jawa Barat,) dan Stadion Jakabaring, (Palembang).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.