BULELENG, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Picha Armedi mengungkap motif dosen berinisial PPA (33) yang melecehkan dan mencoba memperkosa mahasiswi di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Ia mengungkapkan, PPA sempat mengajak korban untuk bersetubuh. Namun permintaan tersebut ditolak oleh korban.
PPA lalu melecehkan korban dan diduga mencoba memperkosa korban.
"Untuk motifnya sendiri keinginan dosennya mencoba untuk mengajak korban untuk melakukan persetubuhan cuma ditolak sama korban ini. Dan korbannya merasa tidak nyaman," kata Picha, dikonfirmasi Senin (8/5/2023) di Buleleng.
Baca juga: Lecehkan dan Coba Perkosa Mahasiswinya, Dosen di Bali Ditetapkan Tersangka
"Dari pengakuannya ada kesempatan pada waktu itu dan kebetulan susananya malam. Dan di kos mereka berdua di sana, jadi si dosen mungkin tertarik dengan korban ini, dia di sana untuk melakukan pelecehan itu," imbuhnya.
Picha mengatakan, PPA baru pertama kali ke tempat kos korban. PPA datang ke kos korban dengan modus mencoba membantu menyelesaikan permasalahan korban.
"Karena korban awal mulanya dia (korban) pasang status terkait dengan permasalahan keluarga dan masalah di kampusnya terkait penyusunan skripsi. Di situlah pelaku mencoba mengecek dan ke kos (korban) untuk membantu menyelesaikan masalah," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, PPA merupakan dosen ilmu kesehatan. Sementara korban adalah mahasiswi PPA.
Baca juga: Dosen Tersangka Pelecehan Seksual yang Coba Perkosa Mahasiswi di Buleleng Dipecat
"Yang bersangkutan (tersangka) mengajar di ilmu kesehatan masyarakat, untuk korban mahasiswinya semester delapan," jelasnya.
Sebelumnya, PPA telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual. Ia dijerat dengan Pasal 6 huruf A dan B Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
Kasus ini mencuat setelah rekaman CCTV yang menunjukkan kejadian pelecehan seksual dan percobaan pemerkosaan viral di media sosial. Kejadian itu terjadi, Jumat (5/5/2023) sekitar pukul 01.15 Wita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.