KOMPAS.com - Kota Ende yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal memiliki julukan sebagai Kota Pancasila.
Di Kota Ende kita juga dapat menemukan sebuah landmark berupa Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila.
Julukan yang disematkan kepada Kota Ende serta keberadaan landmark tersebut ternyata tidak lepas dari peristiwa sejarah lahirnya Pancasila yang terjadi pada masa lalu.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Ini 6 Tempat untuk Memperingatinya
Seperti diketahui, Kota Ende pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada masa penjajahan Belanda.
Dilansir dari laman Kemenparekraf, Bung Karno bersama dengan sang istri, Inggit Garnasih, anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika, serta mertuanya yang bernama Ibu Amsi, diasingkan ke Kota Ende dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.
Baca juga: Makna Lambang dan Nilai-nilai Pancasila
Dilansir dari Tribunnews.com, Bung Karno diasingkan ke Ende oleh Belanda setelah sempat dipenjarakan tanpa proses peradilan akibat tuduhan telah melakukan kegiatan politik yang membahayakan.
Bung Karno yang saat itu masih berusia 32 tahun berangkat bersama keluarganya dari Surabaya menuju Pulau Flores dengan menggunakan kapal barang KM van Riebeeck.
Ketika diasingkan di Ende, selama empat tahun Bung Karno dan keluarganya menempati rumah milik Haji Abdullah Ambuwaru, rumah pengasingan yang terletak di Kampung Ambugaga, Kelurahan Kotaraja.
Baca juga: Sejarah Garuda Pancasila, Lambang Negara Indonesia
Selama di Ende dari tahun 1934 hingga1938, terdapat peristiwa sejarah yang paling penting ketika Bung Karno merenungi keterasingannya di bawah pohon sukun.
Tempat pohon sukun tumbuh itulah yang saat ini dikenal sebagai Taman Renungan Bung Karno.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.