BALI, KOMPAS.com- Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan bahwa Bali saat ini mengalami surplus beras sehingga tidak memerlukan impor.
"Beras di Bali kan surplus terus, masa kita impor beras," ungkap Gubernur Koster saat Konferensi Tuna Indonesia di Legian, Badung, Bali, Rabu (24/5/2023), seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Viral, Video Wanita WNA Telanjang Naik Panggung Saat Pentas Tari di Puri Ubud Bali
Koster juga menolak impor garam lantaran menilai kualitas garam di Bali jauh lebih baik.
"Kami punya banyak sumber garam di Bali, garamnya kualitas bagus, masa kita impor garam," kata dia.
Baca juga: Wapres Persilakan KPK Usut Korupsi Bansos Beras di Kemensos
Koster pernah menyampaikan penolakan terhadap impor beras kepada Bulog Divisi Regional Bali.
Penolakan tersebut menyusul rencana bulog mendatangkan 5.000 hingga 10.000 beras impor ke Bali.
"Saya tanya, beras dari mana, beras impor. Sorry, Pak, saya tidak setuju bawa beras impor ke Bali karena Bali ini surplus beras," kata dia dalam sambutan Musrenbangnas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Nusa Dua, Senin (22/5/2023).
Menurutnya, beras seharusnya dibeli dari petani lokal untuk menyejahterakan mereka.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, luas panen padi mencapai 112,321 hektare pada tahun 2022.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6,77 persen dibanding tahun 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.