BADUNG, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial RFH (30) ditangkap polisi karena memproduksi ekstasi palsu di sebuah rumah kos di Pulau Moyo, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Dalam empat bulan terakhir, pelaku meracik ekstasi palsu mengunakan bahan dasar paracetamo yang dicampur pewarna dan dijual ke para remaja.
"Bahannya paracetamol saja. (Pemesannya) kebanyakan remaja di Denpasar. Pesannya bisa lewat WhatsApp, kadang keliling kompleks (menawarin)," kata Kepala Satuan Reserse (Kasatres) Narkoba Polres Badung, AKP Aji Yoga Sekar kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Cerita Imelda, Suaminya Diduga Dijebak Polisi atas Kasus Narkoba, Ada 2 Butir Pil Ekstasi di Tokonya
Yoga mengatakan, tersangka ditangkap pada Rabu (17/5/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.
Saat itu, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 24 butir pil tablet warna merah muda, 36 butir tablet warna kuning, dan satu buah toples putih di dalamnya berisi serbuk warna putih Hydroxypropil methycellulose type K100.
Berikutnya, satu buah toples Avicel pH 101 yang didalamnya berisi serbuk warna putih Micrrocrysraline Cellulose, satu toples berisi bubuk warna merah muda, dan toples berisi bubuk warna kuninng.
Kemudian, satu buah besi alat cetak berbentuk angry bird, satu buah mangkok berisi serbuk warna putih yang mengandung campuran Hydroxypropil methylcellulose type K100 dan Micrrocrysraline Cell.
Selanjutnya, satu buah botol plastik warna kuning berisikan tinta sablon baju, 1 buah botol plastik warna merah muda berisikan tinta sablon baju.
"Awalnya ini adalah diduga ekstasi namun setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ini ternyata adalah obat yang tidak mengandung psikotoprika. Untuk itu kami kenakan UU kesehatan," kata dia.
Kepada polisi, RFH mengaku mulai belajar dan membuat ekstasi palsu tersebut sejak bulan Februari 2023.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.