BULELENG, KOMPAS.com - Elpiji 3 kilogram atau gas melon langka di Provinsi Bali dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat kesulitan mendapat gas elpiji 3 kilogram karena kelangkaan ini.
Salah seorang pedagang nasi campur di Kota Singaraja, Bali, Kiki mengaku kesulitan mencari elpiji 3 kilogram sejak tiga hari terakhir.
Baca juga: Remaja di Lombok Barat Curi Tabung Elpiji di Gudang Bekas Majikan
Ia khawatir jika kelangkaan ini terus berlanjut. Karena selama ini ia menggunakan gas elpiji 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan produksi makanan yang dijual.
"Sudah tiga hari keliling cari belum dapat. Di toko dan pangkalan biasanya beli, kosong. Saya masih punya stok tapi kalau terus-terusan kosong ya nggak bisa masak buat jualan," ujarnya, ditemui Rabu (7/6/2023) di Kota Singaraja.
Ia mengaku tak mengetahui pasti penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Dirinya menduga akan ada kenaikan harga jika kelangkaan terus terjadi.
"Lebih baik pemerintah langsung menaikkan harga elpiji yang penting barangnya ada daripada susah kayak gini. Kalau susah nyarinya, toh harganya bakalan naik," sebutnya.
Baca juga: Elpiji Bocor di Dapur Tanpa Ventilasi Picu Ledakan di Malang, Akibatkan Kerusakan pada Rumah
Ia mengaku enggan mengganti dengan elpiji 12 kilogram karena akan menambah biaya produksi.
Sementara itu, Area Manager Comm Rel and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Bali diakibatkan peningkatan konsumsi atau permintaan, karena adanya hari libur panjang pada minggu lalu.
"Sejumlah upaya terus dilakukan oleh Pertamina untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kilogram dengan meninjau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu.
Untuk memenuhi kebutuhan elpiji 3 kilogram yang meningkat, pihak Pertamina melakukan penambahan sebanyak 114.800 tabung elpiji yang dilakukan bertahap sejak, Selasa (6/6/2023).
Ekstra dropping itu dilakukan di Kabupaten Badung sebanyak 13.440 tabung, Kabupaten Bangli 10.640 tabung, Kabupaten Buleleng 13.440 tabung, Kabupaten Gianyar 11.760 tabung, Kabupaten Jembrana 8960 tabung, Kabupaten Karangasem 10.080 tabung.
Lalu, Kabupaten Klungkung 7280 tabung, Kabupaten Tabanan 11.200 tabung, dan Kota Denpasar 28.000 tabung.
"Dengan adanya penambahan atau ekstra dropping yang dilaksanakan oleh Pertamina diharapkan kebutuhan elpiji 3 kg di masyarakat dapat terpenuhi dan kondisi dapat kembali normal," ujarnya.
Ia menambahkan, pada bulan Mei 2023 ini terjadi peningkatan konsumsi penggunaan elpiji sebesar 6 persen dibandingkan dengan Mei tahun 2022 lalu.
"Realisasi konsumsi elpiji di bulan Mei 2022 sebesar 86.153 MT sedangkan realisasi konsumsi elpiji per Mei 2023 tercatat sebanyak 91.348 MT," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.