KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Operasi pencarian hari kedua terhadap warga negara India, ST (29), yang hilang terseret ombak saat berpose di Pantai Kelingking, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, membuahkan hasil.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bali, I Wayan Suwena, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh warga setempat pada Jumat (9/6/2023) sekitar pukul 08.40 Wita.
"Warga setempat melihat jenazah korban terdampar di Pesisir Pantai Kelingking. Tim SAR gabungan yang saat itu sedang melakukan pencarian di seputaran perairan segera merespon dan mendekat," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya mengerahkan satu unit RIB (Rigid Inflatable Boat) dan lima personel serta dibantu oleh satu orang anggota TNI Angkatan Laut dalam upaya mengevakuasi korban.
Setiba di lokasi, tiga orang dari Tim SAR gabungan tersebut kemudian berenang menuju bibir pantai agar bisa mengevakusi jenazah dan dibawa menuju RIB.
Selanjutnya, mereka kembali ke Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida pada pukul 09.35 Wita. Jenazah korban kemudian dibawa menuju Rumat Sakit Gema Shanti menggunakan ambulance Klinik Nusa Medika.
"Operasi SAR hari pertama telah menemukan korban laki-laki dalam keadaan meninggal dunia. Dengan telah ditemukannya semua korban maka Operasi SAR dinyatakan ditutup," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pasangan suami istri berkewarganegaraan India dilaporkan terseret arus saat berenang di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, pada Kamis (8/6/2023).
Dalam kejadian tersebut, sang suami berinisial VM (29), ditemukan meninggal dunia, sedangkan istrinya, ST (28), hilang terseret arus.
Kejadian yang menimpa pasangan suami istri terjadi saat mereka hendak mengabadikan momen dengan berfoto di pantai tersebut.
Baca juga: Suami Istri Asal India Terseret Arus Saat Berpose di Pantai Kelingking Bali, 1 Tewas, 1 Hilang
Saat itu, salah pemandu wisata yang mendampingi mereka sempat melarang mereka turun ke pantai karena ombak sedang tinggi.
Namun, kedua korban tidak mengindahkan larangan pemandu tersebut dan tetap ngotot turun agar bisa berpose di pinggir pantai.
"Pada pukul 13.00 Wita, korban bersama istrinya tiba di pantai dan melaksanakan aktivitas di pantai, tiba-tiba datang ombak besar menyapu dan menyeret kedua korban tersebut ke dalam hingga tidak bisa diselamatkan," kata Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, Kamis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.