Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor ke Eropa Terhalang UU Deforestasi, Mendag Usul UMKM Bali Rambah Pasar Afrika-Asia

Kompas.com - 23/06/2023, 13:18 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali untuk mulai merambah ke pasar di Afrika dan Asia bagian selatan.

Sebab, kegiatan ekspor Indonesia ke Uni Eropa mulai terhalang sejak diberlakukan aturan anti-deforestasi atau deforestation regulation/EUDR.

"Dia (Uni Eropa) bikin undangan-undang deforestasi jadi kalau kita mau jual kopi, jual alat-alat turunan sawit, turunan sabun harus ada sertifikat itu bisa-bisanya mereka aja. Sebetulnya itu menghambat kita," kata dia saat membuka acara Bhineka Culture Festival Pantai Jerman di Kuta, Badung, Bali, pada Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Bikin UMKM Mengeluh, TikTok Buka Suara soal Shadowban dan Lamanya Pencairan Dana

Ia menilai, aturan anti-deforestasi Uni Eropa ini sangat diskriminatif karena merugikan petani dan pelaku UMKM di Indonesia.

Padahal, kata Zulkifli, Indonesia tidak pernah menghambat impor minuman beralkohol, tekstil, dan keju dari Uni Eropa.

Baca juga: Pemain Minyak Sawit Raksasa di Malaysia: UU Deforestasi UE Tak Akan Rugikan Ekspor, tapi...

Selain itu, Indonesia juga membeli pesawat komersil dan pesawat tempur dari Uni Eropa yang bahan bakunya juga merusak lingkungan.

"Saya bilang ke mereka itu, yang datang kemarin itu, kita tidak ada yang melarang produk mereka masuk ke sini, wine kek, minuman kek enggak ada kita larang, keju, tekstil, pesawat terbang, pesawat tempur," kata dia.

"Itu cara dia menghambat pasar kita aja. Enggak adil. Emang itu pesawat tempur enggak polusi, bahannya besi dari tanah belum bisingnya, minyaknya kan gitu," sambungnya.

Ia mengatakan, sudah meminta delegasi dari Parlemen Uni Eropa yang menemuinya di Jakarta untuk membatalkan aturan anti-deforestasi tersebut. Namun, aturan tersebut sulit untuk dibatalkan.

Oleh sebab itu, menteri yang biasa disapa Zulhas ini meminta petani maupun pelaku UMKM di Bali untuk mulai merambah pasar baru di Afrika dan Asia seperti India, Bangladesh, dan Pakistan.

Menurutnya, pasar Afrika cukup potensial untuk produk UMKM Indonesia karena harganya relatif murah.

"Kalau barat (Uni Eropa) susah, sekarang banyak pasar baru untuk UMKM. Di mana? Afrika, dulu Afrika susah makan, sekarang Afrika enggak susah makan lagi, ada uangnya dia cocok produk-produk kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Hilang 2 Hari, Kakek di Buleleng Ditemukan Tewas di Dasar Sungai

Denpasar
Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Jadi Pembicara di WWF Bali, Elon Musk: Jujur, Saya Tidak Tahu Banyak tentang Air

Denpasar
Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Setelah Starlink, Elon Musk Siap Berinvestasi di Indonesia

Denpasar
Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Starlink Batal Diresmikan Jokowi, Elon Musk Disambut Menkes Budi Gunadi

Denpasar
Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Menkes: Layanan Starlink Elon Musk Dapat Diakses 3.400 Puskesmas di Daerah Terpencil

Denpasar
Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Diminta Tetap dalam Pemerintahan, Luhut Nyatakan Bersedia Jadi Penasehat Prabowo

Denpasar
Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga 'Level of Playing Field'

Budi Arie Tak Akan Istimewakan Starlink, Jaga "Level of Playing Field"

Denpasar
Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Elon Musk Tiba di Bali, Disambut Senyuman Luhut

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com