BULELENG, KOMPAS.com - Seorang nelayan asal Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, bernama Muhammad Taiyeb (63), hilang saat melaut pada Rabu (3/12/2025) sore.
Nelayan tersebut ditemukan selamat pada Kamis (4/12/2025) sore.
Ia tidak bisa segera kembali ke daratan karena perahunya mengalami mati mesin di tengah laut.
Baca juga: Bawa 4.600 Wisatawan Asing, Kapal Pesiar MV Genting Dream Sandar di Buleleng
Kapolsek Gerokgak, Kompol I Made Derawi, menyampaikan, Taiyeb ditemukan dalam keadaan sehat setelah hampir sehari terjebak di tengah laut.
"Korban telah ditemukan dalam keadaan sehat wal afiat," kata dia, Kamis di Buleleng.
Peristiwa ini bermula ketika Taiyeb berangkat melaut pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 16.00 Wita menuju perairan Desa Pemuteran, Buleleng, menggunakan perahu.
Baca juga: Bawa Kabur Pacar Berusia 15 Tahun, Pemuda di Buleleng Jadi Tersangka dan Ditahan
Sejumlah nelayan lainnya sempat melihat Taiyeb menyandar di rumpon sekitar pukul 17.00 Wita.
Namun, hingga pukul 20.00 Wita, Taiyeb tak kunjung pulang. Padahal, biasanya ia sudah tiba di rumah sekitar pukul 19.00 Wita.
Keluarga mulai khawatir dan bersama para nelayan melakukan pencarian dengan dua perahu hingga pukul 23.30 Wita. Namun keberadaannya tidak ditemukan.
Atas kondisi itu, keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke Basarnas serta Pos Polairud Teluk Terima. Pencarian gabungan pun dilakukan sejak dini hari.
Taiyeb ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita di Pantai Teluk Terima, Desa Sumberklampok, Gerokgak.
Menurut keterangan korban, mesin perahunya mengalami kerusakan saat berada di perairan Banyuwedang.
"Korban menceritakan bahwa mesin perahunya sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan. Korban kemudian berinisiatif mengikuti arah angin hingga akhirnya sampai di pantai Teluk Terima. Ia tidak membawa ponsel dan tidak bisa menghubungi keluarganya," ujar Derawi.
Setelah pencarian intensif Basarnas, Polairud, dan nelayan setempat, keberadaan Taiyeb akhirnya ditemukan. Ia pun telah dipulangkan ke rumahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang