Salin Artikel

Dilaporkan Hilang, Nelayan di Bali Ditemukan Terdampar Setelah Terombang-ambing 20 Jam di Laut

BALI, KOMPAS.com - Seorang nelayan di Bali bernama I Wayan Kondi (68) ditemukan dalam kondisi selamat usai terdampar di Pantai Ponjok Batu, Desa Bukti, Kecamatan Kubu Tambahan, Kabupaten Buleleng.

Sebelumnya, warga Banjar Dinas Batudawa Kelod, Tulamben itu dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Korban terdampar akibat mengikuti arus laut setelah terombang-ambing selama 20 jam karena kehabisan bahan bakar.

"Korban ditemukan dalam kondisi selamat setelah terombang-ambing kehabisan BBM kurang lebih 20 jam, hanyut mengikuti arus ke arah utara," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada saat dihubungi, Minggu (2/1/2022).

Darmada menjelaskan, Wayan Kondi berangkat melaut pada Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 11.25 Wita. Dia lantas tak kunjung kembali ke darat setalah beberapa jam mencari ikan di laut lepas.

Hilangnya Wayan Kondi dilaporkan kepada Basarnas Bali pada Minggu (2/1/2022) sekitar pukul 07.00 Wita. Basarnas kemudian melakukan pemetaan sebelum akhirnya berangkat melakukan pencairan.

Selanjutnya, sekitar pukul 07.20 Wita, tim penyelamat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem dengan jumlah 6 personel, bersama unsur SAR lainnya bergerak menuju lokasi kejadian dengan menggunakan rapid deployment land SAR unit.

"Dari data pantauan di BMKG, kecepatan angin 12 kilometer per jam menuju barat laut dengan tinggi gelombang mencapai 1,2 meter," kata Darmada.

Setelah sekitar tiga jam melakukan pencarian, Tim SAR gabungan mendapatkan informasi bahwa Wayan Kondi ditemukan selamat dan terdampar di Pantai Ponjok Batu, Desa Bukti, Kecamatan Kubu Tambahan, Kabupaten Buleleng.

"Dari keterangan korban, jukung yang ia gunakan kehabisan bahan bakar dan terombang-ambing hingga terbawa arus dan terdampar di Pantai Bukti kurang lebih pukul 10.25 Wita," kata Darmada.


Usai ditemukan, Wayan Kondi dijemput oleh tim SAR dari Karangasem lalu diantar ke rumahnya di Banjar Dinas Batudawa Kelod, Tulamben, Karangasem.

Unsur SAR gabungan yang terlibat operasi pencarian dan penyelamatan terhadap nelayan itu yakni Basarnas Bali atau Pos SAR Karangasem, Polair Polda Bali, Pos Kubu, Polair Polres Karangasem, SPKKL Bakamla Bali dan Balawista BPBD Karangasem.

Darmada mengimbau kepada seluruh nelayan untuk memperhatikan cuaca sebelum memutuskan pergi melaut.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/02/144213978/dilaporkan-hilang-nelayan-di-bali-ditemukan-terdampar-setelah-terombang

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com