Salin Artikel

PTM 100 Persen di Bali, Siswa Datang Bergantian untuk Cegah Kerumunan

BALI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen untuk siswa SMA dan SMK di Bali sudah dilaksanakan sejak Senin (3/1/2022).

PTM 100 persen itu dilakukan dengan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang panduan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

"Satuan pendidikan jenjang menengah di Bali, SMA, SMK, SLB negeri dan swasta, sebanyak 300 sekolah yang tersebar di sembilan kabupaten kota di Bali telah melaksanakan PTM penuh sejak tanggal 3 Januari 2022 sesuai SKB 4 menteri," kata Boy saat dihubungi, Jumat (7/1/2022).

Boy memastikan, seluruh ketentuan mengenai protokol kesehatan di sekolah sudah sesuai dengan panduan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, seluruh siswa dan tenaga pendidik di 300 sekolah itu sudah selesai disuntik vaksin.

Siswa juga diwajibkan memiliki aplikasi PeduliLindungi serta disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, sekolah diwajibkan melakukan pemantauan untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan ketat.

Sekolah juga diminta mengevaluasi kegiatan PTM itu secara berkala. Jika nanti ditemukan siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, ruang kelas akan ditutup sementara untuk sterilisasi sebagai antisipasi munculnya klaster.

Siswa datang bergantian

Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, M Rida mengatakan, pelaksanaan PTM di sekolahnya berjalan dengan baik.

Supaya tidak memicu kerumunan, pihaknya mengatur kedatangan siswa. Tujuannya supaya mereka tidak datang secara bersamaan.


Siswa kelas 10 harus datang pada pukul 07.30 Wita, kelas 11 datang pada pukul 08.00 Wita dan siswa kelas 12 harus datang pada pukul 08.30 Wita.

"Sehingga ketika meraka datang, jam istrihat, dan meraka pulang tidak bersamaan. Jadi ada jeda untuk menghindari kerumunan," kata Rida saat dihubungi terpisah.

Pihaknya memastikan, seluruh siswa yang mengikuti PTM 100 persen sudah mendapatkan persetujuan dari orangtuanya.

Rida berharap, para orangtua juga aktif memberikan edukasi kepada anaknya terkait pentingnya protokol kesehatan.

Baginya, keamanan siswa belajar di tengah pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi kewajiban sekolah, melainkan juga menjadi tanggungjawab orangtua.

"Semoga Covid-19 cepat berlalu, ini juga perlu kesadaran semua pihak, orangtua tolong dulu jangan bepergian ke mana, terutama ke luar negeri. Karena anak-anak sudah pada senang ikut PTM," katanya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/07/174927678/ptm-100-persen-di-bali-siswa-datang-bergantian-untuk-cegah-kerumunan

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com