Salin Artikel

Warga di Bali Senang Dapat Vaksin Booster Gratis, Berharap Pariwisata Lekas Bangkit

DENPASAR, KOMPAS.com - Program vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster untuk warga di Provinsi Bali secara perdana dimulai di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Rabu (12/1/2022). Program vaksin booster itu diikuti oleh sembilan kabupaten dan kota se-Bali.

Sejumlah warga tampak antusias mengikuti program ini. Berdasarkan pantauan Kompas.com di Wantilan DPRD Bali, prosedur vaksinasi booster sama dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Warga mengambil nomor antrian yang telah disiapkan petugas. Warga lalu mengantri untuk mengisi data dan skrining.

Selanjutnya, warga disuntik vaksin booster Covid-19. Setelah itu, warga diminta menunggu sekitar 15 sampai 30 menit untuk memantau kemungkinan adanya Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (KIPI).

Setelah itu, warga diberikan kertas bukti telah menerima vaksin booster.

Wayan Sugiarta (41), salah satu warga penerima vaksin booster mengaku sudah lama menunggu program tersebut dari pemerintah. Dia mengaku bahagia saat Presiden Joko Widodo mengumumkan vaksin booster gratis untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Kemarin diumumkan gratis, saya senang karena jadinya tidak perlu bayar. Apalagi ini menyangkut kesehatan," kata Sugiarta saat ditemui di Wantilan DPRD Bali, Rabu.

Sugiarta bersyukur bisa mendapat vaksinasi Covid-19. Sebagai pekerja pariwisata yang bersentuhan langsung dengan wisatawan, dia sadar risiko terpapar Covid-19 sangat tinggi.

Apalagi, varian Omicron sudah merebak di sejumlah daerah di Indonesia.

"Mau tidak mau memang harus ikut booster, kalau sehat kan semua aman. Semoga pariwisata bisa kembali bangkit," kata Sugiarta yang bekerja sebagai pemandu wisata.

Sugiarta menyebut sudah menerima vaksin jenis Sinovac untuk dosis pertama dan kedua pada 2021 lalu. Hari ini, dia disuntik vaksin booster jenis AstraZeneca.


Menurutnya, petugas tidak memberikan kebebasan kepada dirinya untuk memilih jenis vaksin booster, juga tidak terlintas dalam dibenaknya untuk memilih jenis vaksin booster yang akan disuntikkan ke dalam tubuhnya.

"Langsung dikasih AstraZeneca," tuturnya.

Tidak ada efek samping berarti yang dirasakannya setelah divaksin booster. Efek samping yang dirasakannya hanya berupa otot leher terasa tertarik dan pegal di lengan serta di area bekas disuntik.

Putu Desiana (36), warga lainnya juga mengaku tidak merasakan efek samping yang berarti usai mengikuti vaksin booster.

"Nggak ada, tadi cuma merasa sakit karena jarum suntik saja, biasa aja," tuturnya.

Perempuan asli Denpasar yang merupakan pedagang kain tenun di Pasar Badung itu berharap ekonomi Bali bisa segera bangkit seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Semoga bisa kembali seperti biasa, soalnya kalau usaha kain saya itu biasanya banyak dari wisatawan lokal yang nyari," ungkapnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/12/150539778/warga-di-bali-senang-dapat-vaksin-booster-gratis-berharap-pariwisata-lekas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke