Salin Artikel

7 Oleh-oleh Khas Mandalika Lombok yang Menarik untuk Dibawa Pulang, Mutiara Salah Satunya

KOMPAS.com - Mandalika adalah sebuah kawasan wisata yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Oleh pemerintah, lokasi ini sudah diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata.

Kawasan wisata ini memang tengah hangat diperbincangkan karena digadang-gadang akan menjadi tempat dihelatnya ajang balap kelas dunia MotoGP 2022 Mandalika.

Pelaksanaan pelaksanaan MotoGP 2022 Mandalika direncanakan akan dimulai pada tanggal 8 hingga 20 Maret 2022 mendatang.

Menyambut banyaknya wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Mandalika, tentunya oleh-oleh atau buah tangan menjadi satu hal yang wajib dicari.

Berikut adalah sederet oleh-oleh khas Mandalika yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan.

Kerajinan kain khas tenun Lombok dikenal dengan nama Tenun Sasak bisa jadi oleh-oleh jika Anda berkunjung ke Mandalika.

Jangan terkecoh karena biasanya tenun yang dijual ada yang sudah bercampur dengan kain tenun yang didatangkan dari luar Lombok.

Tenun Sasak asli biasanya memiliki harga yang lebih mahal karena dibuat dengan tangan dan menggunakan harga alami.

Harga Tenun Sasak khas Lombok ini bisa didapat mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2 juta per helai.

Tembakau Senang atau Kasturi Senang sering dijadikan oleh-oleh dan jadi ikon tembakau Lombok selain tembakau Virginia.

Melansir laman Antara, tembakau Senang adalah jenis tembakau Kasturi yang namanya diambil dari daerah asalnya di Kampung Senang, Lombok Timur.

Tembakau Senang adalah tembakau rajangan yang disebut memiliki aroma khas sehingga harganya cukup mahal.

Selain itu karena luas lahannya terbatas, maka jenis tembakau ini juga semakin langka.
Harga tembakau Senang bervariasi sesuai ketersediaan mulai dari Rp 35.000 per 100 gram.

Manisan atau dodol rumput laut juga jadi oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang seteah berwisata di Mandalika.

Baik di toko oleh-oleh maupun kios di bandara banyak yang menawarkan manisan rumput laut ini.

Manisan rumput laut ini dibuat dari tepung rumput laut, gula dan buah-buahan sehingga memiliki variasi rasa dan warna yang menarik.

Harganya pun tidak begitu mahal, hanya Rp 25.000 hingga Rp 150.000 saja tergantung berat dan kemasannya.

Lombok juga dikenal sebagai wilayah penghasil mutiara laut sehingga banyak souvenir perhiasan atau mutiara asli yang dijual sebagai oleh-oleh.

Di kawasan wisata Mandalika atau di sekitar tempat wisata lain di Lombok, Anda bisa mendapatkan perhiasan mutiara cantik buatan penduduk setempat.

Variasi harga yang ditawarkan beragam mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah tergantung kualitas dari mutiara serta model perhiasannya.

Meski tak berasal dari pulau yang sama, namun wisatawan juga bisa membawa pulang madu hutan Sumbawa.

Melansir laman Kemenparekraf, madu hutan Sumbawa berasal dari nektar pohon bidara dan kopi.

Madu ini dikenal karena khasiatnya untuk mencegah penyakit kanker, penyakit jantung, hingga tumor.

Harga madu hutan Sumbawa ini bisa didapat mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per botol.

Sama seperti madu, susu kuda liar Sumbawa juga kadang dijadikan oleh-oleh khas untuk dibawa pulang.

Susu kuda liar biasanya telah diolah dengan cara fermentasi alami serta dikemas dalam botol-botol sehingga awet dan mudah dibawa termasuk untuk penumpang pesawat terbang.

Susu kuda liar Sumbawa juga dipercaya dapat meningkatkan vitalitas dan kejantanan pria, menjaga kekebalan tubuh agar tetap sehat dan bugar.

Dibangunnya Sirkuit Mandalika juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan khususnya penggemar balap.

Hal ini dimanfaatkan warga setempat untuk membuat berbagai souvenir dengan gambar Sirkuit Mandalika mulai dari topi, tas, mug, kaos, jaket, dan gantungan kunci.

Harga yang ditawarkan juga cukup beragam sesuai kualitas dan bahan yang digunakan.

Souvenir bergambar Sirkuit Mandalika ini juga termasuk oleh-oleh populer menjelang perhelatan MotoGP 2022.


Sumber:
travel.kompas.com 
kemenparekraf.go.id 
antaranews.com 

https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/13/204251878/7-oleh-oleh-khas-mandalika-lombok-yang-menarik-untuk-dibawa-pulang-mutiara

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com