Agenda G20 di Bali Pindah ke Jakarta, Koster: Covid-19 di Bali Naik tapi Bukan Omicron

BALI, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatalkan salah satu acara rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan (finance track) di Bali. Hal ini dipengaruhi oleh kasus Covid-19 varian Omicron yang terus berkembang di Tanah Air.

Meski begitu, Gubernur Bali, Wayan Koster memastikan bahwa belum ditemukan kasus Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron di Pulau Dewata.

Menurutnya, dibatalkannya kegiatan G20 jalur keuangan tersebut bukan berarti di Bali terdeteksi kasus Covid-19 varian Omicron. Melainkan, murni karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya kasus Omicron.

"Belum ada (varian) Omicron di Bali, masih aman. Kita sudah melakukan uji sampel," kata Koster saat jumpa pers di Gedung Jayasabha di kompleks Rumah Dinas Jabatan Gubernur Bali, Kamis (20/1/2022) malam.

Koster mengatakan, secara umum kasus Covid-19 di Bali meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Rata-rata, kasus harian positif Covid-19 di Pulau Dewata di atas 20 kasus per hari. Padahal, pada pekan pertama Januari, kasus harian masih konsisten di angka lima kasus per hari.

Kendati begitu, Koster menegaskan peningkatan kasus tersebut bukan dipengaruhi oleh varian Omicron.

"(Meningkat) tapi bukan Omicron," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, salah satu rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan (finance track) batal digelar Bali. Hal ini dipengaruhi oleh varian Omicron yang berkembang pesat di Tanah Air.

Pembatalan tersebut tercantum dalam Surat Nomor S-3/G20.33/2022 yang bersifat sangat segera. Acara yang dibatalkan adalah penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG yang rencananya akan berlangsung pada 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali.

Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik, Rudy Rahmaddi itu menyatakan, acara tersebut bakal dipindahkan ke Jakarta.