Salin Artikel

Rumah Adat Bali: Bagian, Fungsi, dan Penjelasan Arsitektur Asta Kosala Kosali

Salah satu buktinya tercermin dalam Rumah Adat Bali, yang memiliki jenis bermacam-macam lengkap dengan keunikan masing-masing.

Rumah Adat Bali bukan hanya sekadar hunian tempat tinggal, tapi juga sarana pelaksanaan ibadah serta upacara adat.

Selain itu, Rumah Adat Bali juga memiliki desain arsitektur khusus. Bangunannya memiliki struktur, fungsi dan ornamen yang digunakan turun-temurun.

Dalam membangun rumah, masyarakat Bali juga mengenal pakem dalam konsep tata bangunan yang sejalan dengan keagamaan yang dikenal dengan Asta Kosala Kosali.

Bagian-bagian dan Fungsi dalam Rumah Adat Bali

Rumah Adat Bali memiliki beberapa bagian. Masing-masing bagian rumah adat juga memiliki keunikan.

Berikut beberapa bagian Rumah Adat Bali beserta fungsinya:

1. Angkul-angkul

Angkul-angkul merupakan bagian yang selalu ada di hampir semua Rumah Adat Bali.

Fungsi Angkul-angkul sendiri sebagai pintu masuk utama untuk masuk ke dalam rumah.

Angkul-angkul hampir mirip dengan gapura. Ia berupa dua bangunan sejajar yang dihubungkan dengan atap.

2. Aling-aling

Aling-aling bisa diartikan sebagai pembatasan. Hal ini sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai pembatas antara angkul-angkul dengan alaman suci.

Aling-aling dipercaya memiliki aura positfi, sehingga terdapat dinding pembatas yang disebut dengan istilah penyengker.

3. Pura Keluarga

Di setiap Rumah Adat Bali selalu dilengkapi dengan pura keluarga yang menjadi bangunan ketiga setelah angkul-angkul dan aling-aling.

Pura keluarga fungsinya sebagai tempat berdoa dan beribadah seluruh anggota keluarga.

Pura keluarga biasanya berada di sudut sebelah timur laut dari rumah hunian.

Setelah ketiga bagian di atas, bagian berikutnya adalah ruangan utama rumah atau hunian utama.

Dalam bangunan utama ini, biasanya terdapat beberapa ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing.

Berikut beberapa ruangan dalam Rumah Adat Bali beserta fungsinya:

- Bale Manten

Ruangan ini dikhususkan untuk kepala keluarga atau anak gadis. Letaknya berada di sebelah utara.

Bentuk bale manten berupa persegi panjang dengan bale-bale di bagian kiiri dan kanannya.

Bale Manten diperuntukkan bagi anak gadis dalam keluarga sebagai bentuk perhatian.

- Bale Dauh

Berikutnya adalah bale dauh, yaitu ruangan yang berfungsi untuk menerima tamu. Selain itu, bale dauh juga difungsikan sebagai tempat tidur anak laki-laki dalam keluarga.

Sama seperti Bale Manten, Bale Dauh juga berupa bangunan persegi panjnag. Bedanya, Bale Dauh berada di bagain dalam rumah.

Posisi Bale Dauh biasanya di sebelah barat, dengan lantai yang harus lebih rendah dari Bale Manten.

- Bale Sepakat

Bale Sepakat berupa bangunan yang mirip dengan gazebo yang dilengkapi dengan empat tiang.

Bale Sepakat biasanya digunakan sebagai ruang bersantai seluruh anggota keluarga.

Dinamakan Bale Sepakat karena diharapkan seluruh anggota keluarga bisa lebih akrab dan hangat saat berkumpul di sana.

- Bale Gede

Bale Gede berupa bangunan persegi panjang dengan 12 buah tiang di dalamnya.

Fungsi Bale Gede adalah untuk tempat digelarnya upacara adat, sehingga ruangan ini termasuk ruangan sakral.

Oleh karena itu, bagian lantai Bale Gede harus lebih tinggi dari ruangan lain, termasuk Bale Manten.

Selain lebih tinggi, Bale Gede juga didesain lebih luas dan besar dibanding bangunan atau ruangan lainnnya.

- Pawaregen

Bangunan ini berfungsi sebagai dapur dalam Rumah Adat Bali.

Ukuran Pawaregen biasanya sedang, dan letaknya di sebelah barat laut atau selatan rumah tama.

Di Pawaregen juga terdapat dua ruangan, yang fungsinya pertama untuk memasak dan kedua untuk menyimpan peralatan dapur.

- Lumbung

Berikutnya adalah Lumbung, yaitu bangunan kecil yang fungsinya sebagai lumbung atau tempat penyimpanan bahan makanan pokok.

Secara umum, Asta Kosala Kosali merupakan ajaran yang ada pada lontar Bhagawan Siswakarma.

Sejatinya ajaran Asta Kosala Kosali ini merupakan penuntun generasi muda, untuk membangun Tri Hita Karana, yaitu palemahan, pawongan, dan periangan.

Dalam Rumah Adat Bali, Asta Kosala Kosali dimaknai sebagai konsep keagamaan yang dikemas dalam tata bangunan atau arsitektur.

Asta Kosala Kosali diterapkan dengan menggunakan anatomi tubuh manusia, yaitu sang pemilik rumah atau tanah untuk penataan lahan tempat tinggalnya.

Maksudnya pemilik rumah akan mengukur bagian-bagian rumah dengan menggunakan tubuhnya, tidak menggunakan satuan baku.

Misalnya acengkang atau alengkat yang diukur dari ujung telunjuk hingga ibu jari tangan yang direntangkan, dan lain sebagainya.

Pengukuran anatomi tubuh ini ada beberapa jenis, antara lain:

  1. Amusti, yaitu ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari menghadap ke atas.
  2. Sahasta, ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewasa dari pergelangan tengah sampai ujung jari tengah yang terbuka.
  3. Atengen Depa Agung, ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan yang direntangkan ke kiri dan ke kanan.
  4. Agemel, ukuran keliling tangan yang dikepalkan.
  5. Aguli, ukuran ruas tengah jari telunjuk.
  6. Akacing, ukuran pangkal sampai ujung jari kelingking tangan kanan.
  7. Alek, ukuran pangkal sampai ujung jari tengah tangan kanan.
  8. Atapak batis, ukuran sepanjang telapak kaki.
  9. Atapak batis ngandang, ukuran selebar telapak kaki.
  10. Atengan depa alit, ukuran pangkal lengang, sampai ujung tangan yang dikepalkan.
  11. Auseran, ukuran pangkal ujung jari telunjuk yang ditempatkan pada suatu permukaan.
  12. Duang jeriji, ukuran lingkar dua jari, yaitu jari telunjuk dan jari tengah dirapatkan.
  13. Petang jeriji, ukuran lebar empat jari, yaitu telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking dirapatkan.
  14. Atampak lima, ukuran selebar telapak tangan yang dibuka dengan jari dirapatkan.

Dalam Asta Kosala Kosali juga berpatokan pada Nawa Sanga atau 9 mata angin. Konsep ini yang dijadikan acuan untuk menempatkan setiap ruang dalam Rumah Adat Bali.

Sumber:
Kompas.com
Gramedia.com
Kemdikbud.go.id

https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/26/133500478/rumah-adat-bali--bagian-fungsi-dan-penjelasan-arsitektur-asta-kosala-kosali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke