Salin Artikel

Penerbangan Internasional Bali Resmi Kembali Buka Hari Ini

Hal ini ditandai dengan mendaratnya penerbangan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Narita, Jepang, ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali.

Pesawat dengan nomor penerbangan GA-881 ini menggunakan armada A330-300 membawa 12 penumpang dari Narita Jepang.

"Saya terima kasih kepada Satgas (Covid-19) dan Kemenkes yang memberikan jalan. Kita uji coba dengan baik karena ekonomi Bali kan sudah sangat terpuruk," ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, Nia Niscaya saat konferensi pers, Kamis (3/2/2022).

Dari 12 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) itu, enam di antaranya merupakan wisman dari agen travel atau biro perjalan dari Jepang dan enam lainnya merupakan WNI yang juga akan menuju Bali.

Dan sebanyak enam wisman itu dibiayai oleh Kemenparekraf RI melalui program "family relation" untuk mempromosikan aman berwisata ke Bali di tengah Covid-19.

"Jika mereka mau menjual, kan harus tahu produknya dong. Sehingga di sinilah kami berkolaborasi dengan Garuda, Tokyo, dan juga marketing representatif kami. Jadi mereka memberitahukan bahwa Bali ini sudah dibuka loh," kata Nia.

Program family relation tersebut terbuka terhadap agen perjalanan dan jurnalis dari luar negeri.

Fasilitas utamanya adalah menikmati karantina dengan skema travel bubble selama lima hari empat malam di hotel yang seluruh biaya karantinanya ditanggung oleh Kemenparekraf RI.

Karantina

Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, konsep karantina bubble itu, yaitu para tamu bisa beraktivitas di sekitar hotel.

Sejumlah aktivitas tersebut di antaranya berenang di kolam hotel, gym, kelas menari, kelas memasak, dan menikmati pantai.

Para tamu hotel dilarang keras beraktivitas di luar hotel sebelum masa karantina berakhir.

"Para karyawan juga menginap di hotel agar meminimalisir interaksi dengan penghuni di luar hotel," katanya.


Pengamanan

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu menyampaikan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dijaga oleh Satgas Bandara dari TNI AU khususnya Lanud I Gusti Ngurah Rai.

Dari kepolisian, pengamanan dilakukan saat pengawalan bus dari bandara menuju hotel karantina serta obyek atau hotel karantina itu sendiri.

"Kalau pengamanan di dalam bandara itu dilakukan Satgas Bandara di bawah kendali Lanud I Gusti Ngurah Rai kerjasama dengan Otoritas Bandara, Angkasa Pura. Dan dari Satgas kita (kepolisian), pengawalan dari sini ke hotel karantina," ujar Irjen Jayan Danu.

Ia menambahkan, untuk sisi pengawasan karantina terhadap wisatawan mancanegara, terdapat aplikasi monitoring karantina presisi yang harus di-download oleh pelaku perjalanan luar negeri.

Fungsi aplikasi ini adalah untuk mengawasi pelaku perjalanan.

"Apabila yang bersangkutan itu keluar dari wilayah karantina selama masa karantina, petugas yang mengawasi di lokasi tersebut akan mendapat notifikasi atau alarm bahwa yang bersangkutan keluar. Dan kita punya tanggung jawab untuk mencari," ujar Kapolda.

Petugas dari kepolisian akan berjaga selama 24 jam dengan pembagian tiga shift. Masing-masing shift terdiri dari enam personel di satu hotel karantina.

Sementara, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Dony Oskaria menuturkan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki dalam pembukaan kembali penerbangan internasional tersebut.

"Tentu saja beberapa harus kita perbaiki, kita improve, dan kita koordinasikan. Terutama sekali mengenai kedisiplinan mengisi aplikasi sebelum berangkat, ini akan mempermudahkan. Jadi kita terus akan mengingatkan kepada para airlines serta calon turis yang akan datang ke Indonesia sebelum berangkat untuk mengisi aplikasi, sehingga begitu mendarat lebih memudahkan proses alur dari kita," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul: 6 Wisman dari Jepang Mendarat, Miliki Misi Promosikan Aman Berwisata ke Bali

https://denpasar.kompas.com/read/2022/02/04/123438578/penerbangan-internasional-bali-resmi-kembali-buka-hari-ini

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com