Salin Artikel

Suspek Rabies, Korban Gigitan Anjing di Buleleng Bali Meninggal

BULELENG, KOMPAS.com - Seorang warga di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, berinisial WH (40) meninggal dunia setelah didiagnosa suspek rabies.

WH sempat menjalani perawatan di rumah sakit setelah dua bulan sebelumnya digigit anjing. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Sucipto, tidak menampik adanya korban meninggal dengan status suspek rabies. Saat ini pihaknya melakukan tracing terhadap keluarga dan tetangga pasien untuk diberikan vaksin anti rabies (VAR).

"Kami libatkan Tim Satgas Dinas Kesehatan Buleleng. Juga dokter hewan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk tracing. Hasilnya, 15 orang sudah kami berikan suntikan VAR," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).

Dia mengimbau, jika ada warga yang digigit anjing untuk segera melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya dengan mencuci bersih luka bekas gigitan. Tidak hanya itu, yang terpenting menurutnya harus melakukan suntik VAR. Hal ini untuk mencegah dampak yang lebih fatal.

Vaksin anti rabies tersedia di seluruh puskesmas

Sucipto mengatakan, seluruh Puskesmas di Buleleng telah ditetapkan sebagai rabies center untuk memudahkan warga mendapat layanan VAR jika mengalami gigitan anjing.

"VAR tersedia di semua fasilitas kesehatan baik di Puskesmas maupun RS," imbuhnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha mengatakan, pasien yang dinyatakan suspek rabies tersebut sempat menjalani perawatan setelah dua bulan sebelumnya digigit anjing.

Sayang, kondisinya semakin memburuk sehingga nyawanya tidak tertolong.


Pasien tersebut masuk ke RSUD Buleleng pada Jumat (18/2/2022) dengan keluhan mengalami kesemutan pada tangan kanan menjalar sampai ke pangkal lengan. Keluhan itu dirasakan pasien sejak tiga hari sebelumnya.

Selain itu, pasien mengalami kesulitan dan selalu merasa tersedak saat minum air.

"Selama masa perawatan, pasien merasa gelisah, mengeluh nyeri tenggorokan dan keluhan lain khas gejala rabies," kata Arya.

Menurut dia, dari keterangan pihak keluarga, pasien sempat disarankan untuk disuntik VAR namun yang bersangkutan menolak.

Keesokan harinya, pasien meminta pulang atas permintaan sendiri, padahal masih tengah dalam perawatan tim medis di rumah sakit. Selang beberapa jam kemudian, pasien kembali dibawa ke UGD namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/02/21/120227378/suspek-rabies-korban-gigitan-anjing-di-buleleng-bali-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke