Salin Artikel

Bebas Karantina dan VoA Berlaku di Bali, Okupansi Hotel Naik 30 Persen

Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan, dan Humas BPD PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali mulai naik 25 hingga 30 persen.

"Terkait dengan okupansi hotel dari 15 persen sekarang meningkat menjadi 25 persen. Bahkan, ada (yang) 30 persen," kata Suryawijaya saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).

Suryawijaya menjelaskan, jumlah kamar hotel di Bali secara keseluruhan ada sekitar 180.000 kamar. Dari jumlah itu, hampir 70 persen berada di Kabupaten Badung.

Dengan tingkat okupansi 30 persen yang sudah disebutkan itu, artinya ada sekitar 54.000 kamar hotel yang terisi oleh tamu atau wisatawan setiap hari.

"Ini sudah kita lihat dampaknya sangat positif ya. Jadi jumlah kunjungan wisman makin hari makin bertambah, tentu ini memberikan dampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi Bali," tuturnya.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh PHRI Bali, dari sekitar 6.000 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang ke Pulau Dewata, hanya 1 hingga 2 orang saja yang dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala.

Mereka diisolasi di hotel dan diawasi oleh Satgas Covid-19. Selama dalam perawatan isolasi, PPLN yang positif Covid-19 akan dikontrol oleh tim dokter yang disediakan hotel dan sudah bekerja sama dengan rumah sakit.

"Pihak dokter yang disediakan oleh hotel yang bekerja sama dengan rumah sakit. Karena mereka tanpa gejala. Hanya 0.04 persen yang positif (Covid-19), hanya sedikit," tuturnya.


Selain itu, Suryawijaya mengatakan pelaku industri pariwisata, juga menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang menghapus syarat perjalanan perjalanan domestik yakni tes antigen dan PCR bagi yang sudah vaksinasi dosis kedua.

Dengan begitu, kunjungan wisatawan akan terus meningkat bukan hanya wisatawan mancanegara melainkan juga wisatawan domestik.

"Ini langkah berani pemerintah dalam hal ini mempertimbangkan akan berdampak baik terhdap ekonomi Bali," tuturnya.

Ia pun berharap jumlah kunjungan wisatawan ke Bali baik domestik atau internasional terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Dengan begitu, industri pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi terus bisa berangsur-angsur pulih.

"Ini adalah euforia momentum bangkitnya pariwisata Bali," pungkasnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/03/17/173357878/bebas-karantina-dan-voa-berlaku-di-bali-okupansi-hotel-naik-30-persen

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com