Salin Artikel

Tersangka Pembunuh Ayah Kandung di Buleleng Diduga Gangguan Jiwa, Polisi: Proses Hukum Tetap Jalan

Hal itu diketahui setelah polisi menelusuri riwayat medis kejiwaan tersangka di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, meski kondisi kejiwaan tersangka terganggu, proses penyidikan hukum terhadap kasus ini tetap berjalan.

Dalam penanganannya, polisi tetap mengedepankan Pasal 44 KUHP yang menyatakan bahwa orang dengan gangguan jiwa tidak dapat dipidana.

"Nanti pengadilan yang memutuskan, tersangka akan dibawa ke mana (proses hukum atau dibawa ke RSJ)," ujar Sumarjaya saat dikonfirmasi, Rabu (30/3/2022).

Sumarjaya mengungkapkan, hasil pencarian jejak medis yang dilakukan membenarkan bahwa tersangka pernah dirawat di RSJ Bangli.

Rekam jejak medis itu digunakan untuk mengajukan permohonan pemeriksaan psikiater terhadap tersangka di salah satu RS yang ada di Buleleng.

Hasil pemeriksaan psikiater juga menguatkan bahwa yang bersangkutan benar mengalami gangguan jiwa.

"Kami masih belum mengetahui pasti penyebab tersangka sebelumnya pernah dirawat di RSJ Bangli," sebutnya.

Untuk saat ini, tersangka IJ masih ditahan di Rutan Mapolsek Kota Singaraja.

Dalam waktu dekat, penyidik akan segera melimpahkan berkas perkara kasus ini ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng.

Diberitakan sebelumnya, IJ (53) tega menganiaya ayah kandungnya sendiri, MS (82) hingga tewas, diduga hanya gara-gara kandang kucing.

Penganiayaan itu terjadi pada 10 Maret lalu di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

IJ sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 tahun 2004 tentang KDRT.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/03/30/091810378/tersangka-pembunuh-ayah-kandung-di-buleleng-diduga-gangguan-jiwa-polisi

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke