Salin Artikel

Membaik, Balita Diduga Terjangkit Hepatitis Akut Misterius di Denpasar Dipulangkan dari RS

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali, IGN Sanjaya Putra mengatakan, balita berusia 2 tahun yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius dipulangkan ke rumahnya setelah kondisinya membaik. Meski begitu, balita tersebut masih dalam pantauan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali.

Selain itu, balita berjenis kelamin laki-laki tersebut juga dijadwalkan untuk menjalani kontrol kesehatan di Poli Anak RSUP Sanglah satu kali dalam seminggu hingga kesehatannya benar-benar pulih.

"Pemantauan dari pihak Dinkes, juga kontrol Hari Selasa ke poli kita," kata Sanjaya saat dihubungi wartawan pada Senin (29/5/2022).

Sanjaya mengatakan, selama dirawat secara intensif di RSUP Sanglah, kondisi kesehatan balita tersebut mengalami perkembangan setiap harinya.

Pihaknya kemudian memutuskan agar balita tersebut menjalani rawat jalan dan dipulangkan ke rumahnya pada Sabtu (28/5/2022).

"Kondisi baik, sudah pulang 2 hari yang lalu," imbuhnya.

Sanjaya menambahkan, pihaknya telah meminta orangtua balita tersebut agar menjaga kebersihan, baik di dalam lingkungan rumah atau peralatan makan. Selain itu, makanan dan minuman untuk balita tersebut juga harus higienis.

"Kan sudah dikasih tahu keluarganya tetap dijaga kebersihan per orang-orangnya. Dan alat makan tidak boleh dipakai bersama dulu. Kebersihan air minum dan makanan itu tetap dijaga," kata dia.

Sanjaya mengatakan, balita tersebut tidak perlu menjalankan isolasi sebagaimana penderita Covid-19. Orangtua atau keluarga masih bisa berinteraksi langsung dengan bayi tersebut, asalkan mereka sudah dalam keadaan bersih.

"Bisa berinteraksi dengan keluarga tapi keluarga harus bersih. Kita harus jaga keberhasilan yang memegang cairan tubuhnya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, balita ini menjalani perawatan secara intensif dengan menempati rumah isolasi khusus di RSUP Sanglah sejak tanggal 15 Mei 2022.

Tim medis RSUP Sanglah kemudian melakukan tindakan swab pada tenggorokan dan anus pasien untuk mengidentifikasi penyakit yang diderita balita tersebut. Dua sempel itu kemudian dikirim ke laboratorium Litbangkes Kemenkes RI.

Selain itu, tim medis juga mengambil sempel darah, air kencing dan kotoran untuk diperiksa di laboratorium di RSUP Sanglah.

Dari pemeriksaan laboratorium, pasien diketahui negatif hepatitis A, B, C, dan E atau disebut probable hepatitis akut yang penyebabnya tidak diketahui.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/05/30/183502578/membaik-balita-diduga-terjangkit-hepatitis-akut-misterius-di-denpasar

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com