Salin Artikel

Pesisir Buleleng Bali Dihantui Abrasi, Perbaikan Butuh Anggaran Rp 14 M

Abrasi hampir terjadi setiap tahun di Buleleng. Potensi abrasi di pesisir diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah terutama jika curah hujan tinggi.

Pasalnya, ada banyak pantai yang belum terlindungi oleh tanggul penahan ombak. Bahkan, pesisir pantai ada yang mengalami kerusakan akibat abrasi.

Beberapa titik rawan abrasi seperti di Desa Kalibukbuk, Desa Gerokgak, Desa Bungkulan, Desa Giri Emas, dan desa-desa di Kecamatan Kubutambahan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng mengusulkan perbaikan pesisir pantai yang mengalami abrasi ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, usulan perbaikan telah dilakukan sejak 2021.

"Kami mengusulkan membangun penahan gelombang dengan pemasangan batu armor. Untuk perbaikan pesisir yang mengalami kerusakan akibat abrasi," kata Adiptha, Selasa (31/5/2022).

Kerusakan pesisir pantai itu diperkirakan sepanjang 1 kilometer tersebar di beberapa titik dan diperlukan anggaran sekitar Rp 14 miliar untuk perbaikan.

“Untuk di wilayah Kecamatan Gerokgak sudah ditangani. Tapi untuk di Pantai Lovina itu belum. Itu sudah harus segera ditangani. Supaya tidak tambah parah," katanya.

Abrasi juga kerap mengancam sejumlah hotel di kawasan pesisir Buleleng, terutama hotel yang tidak mematuhi aturan sempadan pantai banyak terkena dampak.

Menurutnya, pihaknya rutin melakukan pembinaan terhadap hotel yang melakukan pelanggaran.

Tim melakukan pengawasan langsung maupun dari izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

https://denpasar.kompas.com/read/2022/05/31/112443778/pesisir-buleleng-bali-dihantui-abrasi-perbaikan-butuh-anggaran-rp-14-m

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke