Salin Artikel

Kasus Gigitan Anjing Tinggi, Buleleng Kehabisan Vaksin Anti Rabies

Terbaru, enam orang warga di Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, jadi korban gigitan anjing liar.

Salah satu korban bahkan harus dirujuk ke RSUP Sanglah karena mengalami luka gigitan cukup serius pada bagian wajahnya.

Tingginya kasus gigitan ajing di Buleleng juga berbanding lurus dengan tingginya permintaan VAR (Vaksin Anti Rabies). Dampaknya VAR yang disediakan kini habis. 

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Sucipto mengatakan, kasus gigitan anjing sejak Januari hingga saat ini memang cukup tinggi.

Sebanyak 3.000 vial VAR yang dibeli melalui APBD pada Januari 2022 telah habis.

"Pengadaan VAR tahap pertama sudah kami terima, itu sudah habis karena kasus gigitan cukup tinggi," kata Sucipto, Kamis (2/5/2022).

Dinas Kesehatan Buleleng pun melakukan pengadaan VAR kedua sebanyak 3.000 vial.

"Pengadaan tahap ke dua, masih dalam proses pengiriman," katanya.

Sembari menunggu pengiriman, pihaknya juga meminta kepada Pemprov Bali untuk mengirimkan VAR sebanyak 1.000 vial.

Pemerintah juga menyiapkan rabies center di seluruh Puskesmas di Buleleng dan rumah sakit pemerintah.

Penanganan kasus gigitan anjing untuk pertolongan pertama dilakukan dengan mencuci luka gigitan pada air mengalir dan menggunakan sabun.

“Jika ada indikasi rabies, akan disuntikkan VAR tiga kali. Tahap pertama dua kali, kemudian dalam kurun waktu 14 hari disuntikan lagi," jelasnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/06/02/125033478/kasus-gigitan-anjing-tinggi-buleleng-kehabisan-vaksin-anti-rabies

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke