Salin Artikel

Cerita Mereka yang Setia Mengikuti Roda Vespa Berputar

BADUNG, KOMPAS.com - Bagi Awang Herni (43), kredo "ke mana roda vespa berputar di situ aku berada", tidak sekedar omong kosong yang diiklankan, melainkan dihayati dalam hidup keseharian.

Pria asal Serawak, Malaysia, ini telah menempuh perjalanan yang cukup panjang hanya demi mengikuti Vespa Word Day 2022 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.

Kecintaan terhadap vespa telah membulatkan tekadnya untuk touring sendirian melalui jalur darat untuk sampai ke Pulau Dewata.

Awang mengaku masuk ke wilayah Indonesia melalui Pulau Kalimatan pada 27 Mei 2022. Dari sana, ia kemudian menuju ke Surabaya, Jawa Timur, dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk bersilaturahmi dengan komunitas vespa setempat.

"Saya jalan sendirian dengan motor vespa saya. Jadi, jalannya itu kerap mampir di sejumlah lokasi atau tempat nongkrong anak vespa di berbagai daerah di Indonesia," kata dia saat ditemui di Lapangan Lagoon, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (10/6/2022).

Ia mengatakan, sengaja datang ke Indonesia demi mengikuti rangkaian kegiatan Vespa Word Day 2022 yang merupakan event yang pertama kali diselenggarakan di luar wilayah Eropa, tanah kelahiran vespa.

Selanjutnya, ia berencana untuk keliling ke wilayah lain di Indonesia untuk memenuhi hasrat yang sempat tertunda pada awal tahun 2020.

Saat itu, ia sudah melakukan perjalanan dari negaranya menuju Kalimatan. Setiba di sana, tiba-tiba pandemi Covid-19 mulai merebak luas.

Niatnya untuk berkeliling Indonesia kembali terlintas setelah mendapat kabar terkait kegiatan Vespa Word Day 2022 yang digelar di Nusa Dua, Bali, ini.

"Jadi saya sudah tunggu-tunggu momen keliling Indonesia dan akhirnya kesampaian. Meski saat ini masih beberapa wilayah saja," katanya.

Tak beda jauh dengan Awang, empat orang biker asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, juga nekat datang ke Bali melalui jalur darat demi bersilaturahmi dengan komunitas vespa dari daerah lain.

Mereka membutuhkan waktu tiga hari agar bisa tiba di Bali. Rute yang mereka lalui dari Palangkaraya menuju Banjarmasin. Dari sana, mereka menyeberang ke Surabaya, Jawa Timur, kemudian masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana.

"Dari Kalimantan mulai hari Senin (6/6/2022) kemarin sampai hari ini Rabu (8/6/2022), jadi tiga hari dalam perjalanan," kata Toni Hendarto (20), salah satu biker asal Palangkaraya.

Toni mengaku baru pertama kali melakukan perjalanan dengan mengendarai vespa ke Bali. Ia sengaja datang ke Bali demi mengikuti event Vespa World Day 2022 ini.

Ia dan teman-temannya sempat menemui kendala karena vespa PB60 miliknya sempat lepas knalpotnya di Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, soal tersebut tidak mengurungkan niat untuk datang ke Bali.

"Tujuan saya ikut karena pengen saja sih. Karena ini event langka intinya Vespa World Day," katanya.

Diketahui, Bali menjadi tuan rumah event Vespa World Day 2022. Event ini berlangsung mulai Kamis (9/6/2022) hingga Minggu (12/6/2022) nanti.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/06/10/222652178/cerita-mereka-yang-setia-mengikuti-roda-vespa-berputar

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com