NEWS
Salin Artikel

WNA Australia Disanksi Usai Naik Pohon Sakral di Bali, Polisi: Dia Punya Hobi Memanjat

Sebab bagi warga setempat, pohon tersebut diyakini sebagai pohon sakral.

Akibatnya, polisi pun turun tangan dan memintanya turun dari pohon. WNA tersebut kemudian dibawa ke Polsek Kediri.

Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan telah meminta keterangan Samuel.

"Motifnya, yang bersangkutan mempunyai hobi memanjat pohon tinggi untuk menikmati keindahan alam dari atas," katanya, Minggu (12/6/2022).

Demi konten

Samuel pun mendokumentasikan aksinya itu dengan alasan ingin menunjukkan keindahan alam di Bali dari atas pohon.

"Dia (Samuel) mendokumentasikan situasi sekitar pura saat di atas pohon. Alasannya dia ingin memperlihatkan kepada orang di negaranya bahwa di Bali masih banyak ada pohon pohon besar, tinggi dan indah. Dia pada saat itu dalam keadaan sadar tidak dalam pengaruh minuman alkohol," jelasnya.

Saat diperiksa, Samuel mengaku tidak tahu bahwa pohon yang dipanjatnya ialah pohon yang dikeramatkan.

"Jadi, dia tidak tahu pohon itu keramat, namun karena ingin membuat konten sehingga dia naik," tambahnya.


Bayar denda

Samuel pun akhirnya meminta maaf namun tetap disanksi harus membayar upakara guru piduka sebesar Rp 500.000.

Saat diminta membayar, Samuel tidak bisa menyerahkan uang karena hanya membawa Rp 150.000.

Sementara uang tersebut diterima pihak Desa Adat dan sisanya akan dibayarkan pekan depan.

Terkait pelanggaran keimigrasian, polisi masih berkoordinasi dengan Imigrasi.

Pemkab buat aturan

Insiden WNA memperlakukan pohon yang disakralkan secara tidak semestinya, rupanya tidak hanya terjadi satu kali.

Sebelumnya pada Mei 2022 lalu, terdapat WNA asal Rusia yang berpose telanjang di pohon kayu putih di kawasan suci Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.

Pemerintah Kabupaten Tabanan pun akan segera mengeluarkan aturan untuk melindungi kawasan suci dari ulah wisatawan.

Hal itu dikemukakan oleh Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan.

"Karena yang namanya tamu asing itu kan enggak paham dengan kebudayaan kita. Tentunya kita yang mulai membuat sebuah aturan dan peringatan di tempat-tempat suci," kata dia kepada wartawan seusai mengikuti acara pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke- 44 tahun 2022 di Denpasar, Bali pada Minggu (12/6/2022).

Dia mengungkapkan, tindakan WNA yang memanjat pohon sakral, masih bisa ditoleransi lantaran keterbatasan pengetahuannya tentang nilai adat di Bali.

Pihaknya tidak berniat mengusulkan WNA itu dideportasi.

Edi juga mengaku telah memberikan arahan pada pihak aparat desa supaya membuat tulisan peringatan di kawsan suci maupun area Pura.

"Kemarin yang kejadian awal, yang tamu telanjang di pohon (WNA Rusia) itu kita sudah berikan sosialisasi ke adat agar desa dan banjar diisi tulisan yang tidak boleh dilakukan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Ahmad Muzakki Al Hasan, Yohanes Valdi Seriang Ginta |  Editor : Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

https://denpasar.kompas.com/read/2022/06/13/050000678/wna-australia-disanksi-usai-naik-pohon-sakral-di-bali-polisi--dia-punya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Regional
Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Regional
Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Regional
Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Regional
Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Regional
Ada Apa dengan Masriah?

Ada Apa dengan Masriah?

Regional
Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Regional
LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

Regional
Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Regional
Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Regional
Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Regional
Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Regional
Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Regional
Walkot Bobby Setujui 6 Poin Tuntutan PBB, dari Penolakan Radikalisme hingga Intoleransi Beragama

Walkot Bobby Setujui 6 Poin Tuntutan PBB, dari Penolakan Radikalisme hingga Intoleransi Beragama

Regional
Dukung Majalengka Jadi Pusat Ekonomi, Ridwan Kamil: Kami Siapkan Aerocity dengan Potensi Triliunan Rupiah

Dukung Majalengka Jadi Pusat Ekonomi, Ridwan Kamil: Kami Siapkan Aerocity dengan Potensi Triliunan Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke