Mendagri Sebut Kasus Covid-19 di Bali Terkendali tapi Harus Tetap Waspada

DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, kasus Covid-19 di Bali mulai terkendali. Meski begitu, Tito meminta masyarakat tetap waspada dengan risiko penularan virus tersebut.

Hal itu disampaikan Tito saat membuka perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke- 44 Tahun 2022 yang digelar di depan lapangan Banjra Sandhi Renon, Jalan Raya Puputan, Kota Denpasar, Bali, Minggu (12/5/2022).

"Ternyata tingkat antibodi masyarakat Bali sudah tertinggi, lebih dari 90 persen. Kalau ada kasus (Covid-19) tapi relatif terkendali, low case doesn't mean no case, oleh karena itu kita tetap waspada," kata Tito.

Ia mengatakan, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir sangat berdampak terhadap perekonomian di Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata.

Namun, menurutnya, seiring berjalannya waktu dan melandainya kasus Covid-19, kondisi pariwisata di Bali mulai membaik. Pencapaian ini didorong oleh penerapan protokol kesehatan dan antusias masyarakat untuk mendapat vaksin dosis ketiga atau booster.

"Mudah-mudahan ini dapat membuat aktivitas menjadi kembali seperti sebelum pandemi dan pesta kesenian Bali ke-44 ini penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali," kata Tito.

Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, perhelatan ini menampilkan 4.200 seniman dari 22 komunitas kesenian yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di wilayah Bali.

Pesta kesenian yang berlangsung selama sebulan, mulai 12 Juni hingga 10 Juli 2022 ini mengusung tema 'Danu Kerthi Huluning Amreta' yang bermaknan memuliakan air sumber kehidupan.

"Tema tersebut memiliki spirit memuliakan sumber daya air sebagai mula dari segala kehidupan. Air pula yang menginisiasi tatanan hidup krama Bali untuk mewujudkan harmoni semesta sekala-niskala," kata Koster.

Selain Mendagri, acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace serta penjabat daerah setempat.