Salin Artikel

Kapal Pengangkut 9.722 Ton Batu Bara Kandas di Perairan Buleleng

Kapal dengan nomor lambung TBS 3301 tersebut sengaja dikandaskan karena mengalami kemiringan.

Kondisi itu cukup mengkhawatirkan jika muatan batu bara tumpah ke laut dan mencemari perairan.

"Diambil tindakan dikandaskan supaya tidak semakin tenggelam guna mengantisipasi tumpahnya batu bara ke dalam laut," tegas Kapolsek Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang AKP Putu Edy Sukrayawan di Buleleng, Rabu (24/8/2022).

Ribuan ton batu bara yang berada dalam kapal tersebut adalah milik PT KPC (Kaltim Prima Coal) yang rencananya digunakan oleh PT GEB (General Energy Bali) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang.

Muatan itu ditarik dari Pelabuhan Sangata, Kalimantan Timur, menuju Pelabuhan Celukan Bawang, Rabu (20/7/2022) dengan kapal tugboat dengan nomor lambung TB Rimau 33GT 222.

Saat berlayar di sebelah barat daya Pulau Kangean, kapal itu terhempas gelombang setinggi 3 meter, sehingga muatan batu bara ikut terhempas dan menyebabkan muatan bergeser ke bagian kiri kapal. Kapal pun mengalami berat sebelah hingga miring.

"Dalam perjalanan diterpa cuaca buruk. Selain dihempas ombak 2,5 meter sampai 3 meter juga ada angin kencang. Jadinya muatan terkumpul ke sisi kiri," jelas Edy.

Meski mengalami kemiringan, nakhoda Kapal TB Rimau, Muhammad Kemaludin memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Sebab jarak menuju Jetty PLTU Celukan Bawang sudah dekat.

Nakhoda kapal sempat berkoordinasi dengan operasional Jetty PLTU Celukan Bawang.

Kapal tersebut tiba di Perairan Celukan Bawang, Jumat (29/7/2022) pukul 16.15 Wita dalam kondisi miring.

Namun, pihak PT GEB belum bisa melakukan proses bongkar muat mengingat stok batu bara masih penuh, sehingga Kapal TB Rimau melakukan lego jangkar.

"Pemberitahuan belum bisa bongkar muat tersebut disampaikan pihak Agen PT Baruna Yoga Utama, sehingga posisi kapal masih di Jetty PLTU Celukan Bawang dan menunggu proses antrean bongkar muat," terangnya.

Karena belum bisa dibongkar muat, kapal dengan muatan batu bara itu sengaja dikandaskan di Jetty PLTU Celukan Bawang, Sabtu (30/7/2022).

Hal ini dilakukan agar kapal batu bara tidak tenggelam dan menumpahkan muatan.

Pihaknya berharap, pihak terkait segera mengambil tindakan atas kondisi kapal bermuatan batu bara tersebut. Proses bongkar muat diharapkan segera dilakukan agar beban kapal berkurang sehingga kapal tidak kandas terlalu lama.

"Kalau tidak cepat ditangani nantinya batu bara bisa tumpah ke laut. Itu bisa mencemari lingkungan terutama laut. Jadi kami berharap pihak-pihak yang terlibat agar segera mangambil tindakan terhadap masalah tersebut," tegasnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/08/24/140225878/kapal-pengangkut-9722-ton-batu-bara-kandas-di-perairan-buleleng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke