Salin Artikel

20 Makanan Khas Bali yang Lezat, Tak Cuma Ayam Betutu dan Sate Lilit

KOMPAS.com - Berlibur ke Bali tentu tak lengkap jika belum menikmati semua sajian kulinernya.

Wisatawan yang berkunjung ke Bali pastinya ingin mencicipi berbagai makanan yang bercita rasa autentik.

Ragam kuliner dari Pulau Dewata ini memang dikenal mampu memanjakan lidah.

Baik wisatawan domestik hingga mancanegara bisa langsung jatuh cinta dengan ragam masakan tradisional asli dengan bumbu kaya rempah.

Jika Anda tengah berkunjung ke di Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi ragam kuliner berikut ini.

1. Ayam Betutu

Ayam betutu adalah sajian ayam atau bebek yang dimasak utuh dengan berbagai macam bumbu dan rempah.

keunikannya ada pada bumbu yang dimasukkan di dalam perut dan cara masak dengan dibungkus daun pisang serta dipanggang dalam sekam.

Waktu memasak ayam betutu juga tidak sebentar, bahkan bisa memakan waktu sehari semalam.

2. Sate Lilit

Bila sate pada umumnya berupa potongan daging yang dibakar, sate lilit memiliki sajian berbeda.

Sate lilit adalah sajian sate dari daging yang dicincang halus dan dicampur dengan bumbu rempah.

daging yang digunakan bisa berupa daging ikan, ayam, sapi, atau babi.

Sate lilit dapat dengan mudah ditemukan di berbagai warung makan dan restoran di Bali.

3. Nasi Campur Bali

Nasi campur adalah nasi yang disajikan lengkap dengan berbagai lauk pauk khas bali.

Porsi nasi campur yang besar dan cita rasa yang cenderung pedas menjadi ciri khas dari sajian ini.

Pilihan lauk pendampingnya juga beragam, dari sayuran , gorengan, hingga olahan ikan dan daging.

Tak ketinggalan juga tambahan sambal, salah satunya adalah sambal matah khas Bali.

4. Nasi Jinggo

Nasi Jinggo atau nasi jenggo merupakan makanan nasi beserta lauk yang disajikan dengan porsi kecil.

Konon nasi ini muncul pada masa krisis moneter pada tahun 1997 dengan harga yang murah.

Nama jinggo berasal dari bahasa Hokkien yaitu jen go berarti 1.500 yang merupakan harga jual nasi ini pada saat itu.

5. Lawar

Lawar adalah campuran daging cincang dengan aneka sayur seperti kacang panjang yang dibumbui parutan kelapa dan rempah-rempah.

Umumnya lawar terbuat dari potongan daging babi, namun kini ada juga yang terbuat dari daging bebek.

Terdapat variasi lawar putih dan lawar merah, di mana lawar merah dibuat dengan campuran darah ketika memasak.

6. Serombotan

Serombotan adalah hidangan dengan bahan utama sayuran yang bentuknya mirip dengan urap.

Dalam serombotan biasanya terdapat bayam, kangkung,kacang panjang, buncis, tauge, terong bulat, dan pare.

Bumbu serombotan terdiri dari kacang tanah, cabai, kunyit, kencur, dan lengkuas yang dihaluskan.

Serombotan dapat dinikmati bersama nasi ataupun ketupat.

7. Tipat Cantok

Tipat cantok berasal dari istilah tipat atau ketupat dan cantok yang berarti dihaluskan.

Tipat cantok berisi ketupat dan sayuran seperti rebusan kacang panjang kangkung, dan mentimun.

Saus tipat cantok terbuat dari kacang tanah, bawang putih, cabai, garam, dan tauco yang dihaluskan.

8. Tipat Blayag

Tak seperti sajian tipat lain di Bali, kuliner ini agak berbeda karena menggunakan kuah berempah.

Tipat blayag disajikan dengan sayur urap, ayam sisit, ceker ayam, kacang kedelai, dan keripik kulit ayam.

Kuah atau sausnya terbuat dari tepung beras yang diberi bumbu rempah sehingga menyerupai kuah santan kental.

9. Jukut Ares

Jukut ares adalah makanan khas bali berbahan batang pisang muda (ares) yang diiris tipis.

Dimasak dengan bumbu khas, jukut ares juga bisa dicampur dengan daging ayam, entok, atau babi.

10. Laklak

Laklak adalah jajanan tradisional berupa kue basah yang berbentuk seperti serabi.

Laklak dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan air daun suji yang dimasak di atas tembikar.

Sajian laklak akan dilengkapi dengan taburan kelapa parut dan gula merah cair.

11. Rujak Buleleng

Sekilas tampilan rujak buleleng mirip dengan rujak buah pada umumnya.

Perbedaannya ada di bumbu rujak yang terbuat dari cuka, gula aren, terasi, garam, cabai rawit, dan pisang batu.

Rasa rujak buleleng adalah pedas, manis, dan segar dengan sedikit rasa sepat.

12. Bebek Bengil

Di daerah Ubud terdapat kuliner bebek bengil yang berbeda dengan bebek goreng pada umumnya.

Tekstur bebek bengil sangat renyah bahkan bumbunya bisa terasa hingga ke tulang-tulangnya.

Hal ini didapat dari proses memasak yang lama sehingga bumbu menjadi sangat meresap hingga ke tulang.

13. Jukut Urap

Jukut urap memiliki tampilan serupa dengan urapan sayur khas Jawa, namun ternyata rasanya jauh berbeda.

Sekilas memang isinya serupa yaitu berbagai macam sayur yang direbus sebentar.

Perbedaannya adalah jukut urap khas bali menggunakan bumbu racikan dengan sediki santan dan perasan jeruk nipis.

14. Bubur Mengguh

Bubur mengguh sekilas memang terlihat mirip dengan bubur ayam biasa.

Cara pembuatannya pun hampir mirip dengan campuran beras dengan bumbu rempah dan santan sehingga rasanya gurih dan nikmat.

Kuah yang digunakan pada bubur mengguh biasanya berupa kuah kuning.

Bedanya adalah pada sajian bubur mengguh yang dinikmati bersama urap kacang panjang.

15. Sudang Lepet

Sudang lepet merupakan makanan khas Buleleng dengan bahan dasar ikan yang diasinkan.

Sudang lepet mudah disajikan, biasanya dengan digoreng kering atau digoreng bersama minyak kelapa, cabai, dan diberi perasan jeruk nipis untuk menambah selera.

16. Nasi Sela

Nasi Sela adalah sajian nasi dengan campuran ubi jalar yang dimasak bersama santan, base gede, dan bisa ditambah dengan potongan daging.

Nasi Sel disajikan bersama lauk pendamping seperti jukut bejek, kacang tanah goreng, ayam suwir, ebi, dan sambal matah atau sambal bongkot.

17. Bulung Buni Kuah Pindang

Bulung buni kuah pindang adalah kuliner khas bali yang berasal dari kabupaten Jembrana.

Kuliner ini cukup unik karena terbuat dari rumput laut sebagai bahan dasarnya.

Rumput laut hijau atau bulung buni segar direbus sebentar dan disiram dengan kuah pindang dan disajikan bersama bumbu rujak, serta parutan kelapa dan lengkuas parut.

18. Sate Languan

Sate languan adalah variasi sate lilit dengan bahan ikan tongkol atau ikan tenggiri.

Daging ikan yang dihaluskan dicampur dengan bumbu halus seperti cabai, terasi, bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya.

Sate languan biasanya dililitkan pada potongan batang serai yang membuat aromanya makin nikmat ketika dibakar.

19. Lempet Ikan

Lempet ikan adalah kuliner khas bali dari ikan yang dibumbui dan dibungkus dengan daun pisang.

Aroma lempet ikan mengundang selera ketika tengah dibakar di atas bara api.

Aroma rempah dan daun pisang membuat rasa daging ikan menjadi harum dan gurih.

Lempet ikan biasa disajikan di upacara tertentu bersama dengan nasi hangat.

20. Sayur Ulih

Sayur ulih merupakan salah satu makanan khas bali yang biasa disajikan di rumah.

Bahannya cukup sederhana yaitu kacang panjang dan tauge, yang dibumbui dan dimasak dengan kuah santan.

Sayur ulih nikmat disajikan dengan lauk pendamping lain dan nasi hangat.

Sumber:
https://www.tribunnews.com/travel/2021/01/11/10-makanan-khas-bali-yang-enak-dan-patut-dicoba-nasi-jinggo-hingga-bebek-timbungan?page=all 
https://www.kompas.com/tag/makanan-khas-bali-halal?url=https://www.kompas.com/food/read/2021/03/09/103100775/resep-sate-languan-khas-bali-sate-lilit-dari-ikan-tongkol- 
https://www.gramedia.com/best-seller/makanan-khas-bali/ 

https://denpasar.kompas.com/read/2022/09/08/204247878/20-makanan-khas-bali-yang-lezat-tak-cuma-ayam-betutu-dan-sate-lilit

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com