Salin Artikel

Penuhi Panggilan Polda Bali, Jessica Iskandar Diperiksa soal Kepemilikan Mobil Alphard

Pasangan suami istri ini didampingi kuasa hukumnya Rolland W Potu.

Mereka datang ke Polda Bali untuk menjalani pemeriksaan terkait kepemilikan mobil Toyota Alphard yang dijadikan barang bukti kasus penipuan dan penggelapan.

Sebelumnya, Mobil Toyota Alpard dengan nomor polisi B 73 DAR diamankan polisi usai adanya laporan dari seorang korban penipuan, berinisial IKS terhadap CH, yang merupakan pebisnis jasa rental mobil mewah.

Rolland W Potu menjelaskan, selama diperiksa artis peran yang biasa disapa Jedar ini dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Bali.

Dalam pemeriksaan itu, Jessica disebut menjelaskan secara rinci terkait kasus yang menimpanya dan kepemilikan mobil tersebut.

"Kami memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan kepada Polda Bali sesuai dengan surat panggilan berkaitan dengan obyek Alphard," kata Rollad di Mapolda Bali pada Jumat (16/9/2022).

Rolland mengatakan, kliennya juga menyerahkan sejumlah barang bukti untuk menguatkan bahwa mobil Alphard yang dijadikan objek perkara tindak pidana penipuan dan penggelapan tersebut adalah milik Jessica.

"Bahwa terhadap obyek klien kami meyakini pasti itu tidak pernah digadai atau dijual kepada orang lain dan kita sudah menyerahkan bukti itu," katanya.

"Kami selalu meyakini dan kami sudah melakukan upaya hukum dan di mana itu pertanggungjawaban materi hukum pada kami, maka kami menghadirkan seluruh Barang bukti yang kami punya kepada penyidik," tambahnya.


Pada kesempatan yang sama, Jessica berharap pihak kepolisian bisa menyelesaikan kasus ini dan mobil Alphard miliknya bisa dikembalikan.

Selain itu, Jessica juga meminta polisi agar segara memanggil terlapor CH, sehingga dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Bawa mobil Alphard adalah ada milik saya semoga masalah ini bisa cepat terselesaikan dan terlapor bisa segera secepat mungkin bisa dipanggil dengan ketentuan hukum di Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan, akan segara melakukan panggilan kepada CH.

Sateke menegaskan, apabila CH mangkir setelah beberapa kali dipanggil maka akan dilakukan penjemputan secara paksa.

"Peluang (dijemput paksa) itu pasti ada kalau yang bersangkutan dipanggil tidak datang pasti upaya terakhir melakukan itu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini mencuat ke publik setelah pihak Jessica Iskandar melaporkan seorang penyidik Ditreskrimum Polda Bali ke Divisi Propam Polri di Jakarta.

Mereka menuding penyelidik tersebut menyalahi prosedur saat menyita mobil Alphard B 73 DAR di sebuah vila milik Jessica di daerah Canggu, Kabupaten Badung, Bali.

Atas laporan itu, Dirreskrimum Polda Bali Kombes Surawan memastikan bahwa anggotanya berlaku secara profesional dalam menangani kasus ini.

Ia mengatakan, saat diamankan kendaraan tersebut dalam keadaan rusak dan tidak bisa melaju. Polisi langsung membawa kendaraan ke bengkel untuk mendapatkan perawatan.

Polisi lantas menitipkan kendaraan tersebut kepada IKS karena polisi tidak memiliki tempat penyimpanan dan perawatan kendaraan mewah. Apalagi IKS memiliki surat-surat kendaraan sah atas mobil yang dibelinya dari CH itu.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/09/16/190051378/penuhi-panggilan-polda-bali-jessica-iskandar-diperiksa-soal-kepemilikan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com