Salin Artikel

Korban Tewas akibat Bencana Alam di Bali Bertambah Jadi 7 Orang

JEMBRANA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat, korban meninggal dunia akibat bencana alam bertambah satu orang menjadi tujuh orang dari sebelumnya enam orang.

Korban ketujuh merupakan seorang pria penjaga pintu air bendungan di Kota Denpasar. Pria penjaga pintu air itu ditemukan tewas usai terseret arus air sungai. Ia terbawa arus sejauh 3,7 kilometer dari posisi pertama dinyatakan hilang.

"Korban jiwa meninggal dunia tujuh orang. Di Kabupaten Jembrana satu orang, Kabupaten Karangasem tiga orang, Kabupaten Bangli satu orang, Kabupaten Tabanan satu orang, dan Kota Denpasar satu orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, Made Rentin, dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022).

Data yang dihimpun BPBD Bali, bencana alam terjadi di tujuh kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Karangasem, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Buleleng, dan Kota Denpasar.

"Adapun jumlah titik kejadian 258 titik dan kerugian berkisar Rp 7.658.000.000," ungkapnya.

Ia mengingatkan supaya masyarakat tetap waspada akan ancaman bahaya karena cuaca ekstrem.

"Bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan lain-lain bisa kembali terjadi," ujarnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/10/24/160253678/korban-tewas-akibat-bencana-alam-di-bali-bertambah-jadi-7-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke