Salin Artikel

Hadiri Doa Bersama Jelang G20, Luhut Berharap Ukraina dan Rusia Berdamai di Bali

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara doa bersama untuk kesuksesan perhelatan puncak Presidensi KTT G20 di Taman Peninsula ITDC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (26/10/2022).

Luhut berharap, melalui doa bersama ini, Bali sebagai tempat pelaksanaan pertemuan para pemimpin negara anggota G20 bisa melahirkan kedamaian bagi negera yang berselisih.

"Biarlah pemimpin dunia nanti kumpul di sini dalam keadaan damai. Ukraina dengan Rusia bisa damai, Amerika dengan China bisa bertemu, Presiden Jokowi akan menjadi jembatan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan itu. Upaya itu tentu dilakukan dan sedang dilakukan, kita berdoa tadi untuk itu semua," kata Luhut kepada wartawan usai acara doa bersama.

Luhut meyakini, Pulau Dewata memiliki aura spiritualitas yang tinggi untuk memberikan kedamaian kepada para pemimpin negara dan delegasi anggota G20.

"Ya, kita percaya Bali itu membawa kedamaian, Bapak Gubernur jadi saya kira kita percayai seperti itu," katanya.

Luhut yakin, melalui doa bersama ini seluruh pemimpin negara anggota G20 bisa menghadiri puncak Presidensi G20 pada pertengahan November 2022 mendatang. Khususnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

"Kita semua berdoa. Saya kira tidak ada yang lebih kuat dari doa apapun yang kita doakan semua untuk kedamaian. Karena bagaimanapun, Presiden menyampaikan berkali-kali kita tidak ingin masyarakat dunia menderita akibat pertikaian dari banyak beberapa negara," katanya.

Doa bersama untuk kesuksesan G20 ini dilaksanakan secara agama Hindu dengan istilah Puja Genta Pirana Pitu.

Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra, dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto.

Doa bersama ini melibatkan 1.200 pemangku atau tokoh agama Hindu dan tokoh agama lainnya, serta 1.493 perwakilan Desa Adat dari seluruh wilayah di Bali.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena telah menunjuk Bali sebagai tempat penyelenggaraan Pertemuan Presidensi G20.

Menurut dia, dipilihnya Bali sebagai tempat pertemuan internasional yang akan dihadiri pemimpin dari negara ekonomi top dunia tersebut merupakan sebuah kehormatan tersendiri.

"Mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali, Saya menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan rasa angayubagya kepada Yang Mulia Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo," kata dia dalam sambutannya.

Koster juga berharap melalui doa bersama ini pertemuan negara anggota G20 ini bisa menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan kemajuan peradaban dunia era baru usai pandemi Covid-19.

"Pada kesempatan yang baik ini, sebagai Gubernur Bali, Saya mengajak semua masyarakat Bali secara bersama-sama, kompak, tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab mendukung dengan menciptakan suasana yang kondusif agar penyelenggaraan Pertemuan Presidensi G20 berjalan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses," kata dia.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/10/26/222633278/hadiri-doa-bersama-jelang-g20-luhut-berharap-ukraina-dan-rusia-berdamai-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com